Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

KUNJUNGI SMK NEGERI 1 KODI UTARA, BEGINI KATA GUBERNUR NTT

 

(Gubernur NTT, Viktor Buntilu Laiskodat, saat memberikan arahan saat menggelar kunjungan ke SMK Negeri Kodi Utara, Sumba Barat Daya)


Sumba Barat Daya, CAKRAWALANTT.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), menggelar kunjungan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, usai melakukan panen jagung hasil dari Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) secara simbolis dan kunjungan ke Puskesmas Kori, Senin (6/3/2023). Dalam kunjungan tersebut, VBL menekankan pendidikan bukan sekedar kecerdasan intelektual tetapi juga daya tahan (adversity quotient), ketangguhan, dan ketabahan.

 

“Pintar dan cerdas saja tidak cukup. Siswa harus punya daya tahan, tangguh, dan juga tabah dalam menghadapi tantangan. Orang yang tidak memiliki daya tahan akan lengah ketika mendapatkan masalah atau rintangan. Anak-anak harus punya tekad yang kuat dalam proses belajar, baik di sekolah maupun lingkungan sekitar. Harus ada resiliance (ketangguhan) yang semakin mendapatkan rintangan dan masalah maka dia semakin kuat,” kata VBL. 

 

Ia juga mengungkapkan bahwa talenta atau bakat yang tidak biasa diasah dan dilatih secara terus menerus akan terbuang percuma dan sia-sia. Untuk itu, sekolah harus menjadi wadah ilmu dan guru wajib menciptakan suasana pembelajaran yang baik.

 

“Bakat dan talenta kalau tidak dilatih maka pasti akan gagal. Saya sangat percaya dengan proses pembentukan kualitas sumber daya manusia. Harus terus belajar, melatih diri, membangun relasi, tidak cepat putus asa dan selalu menginput diri dengan pengetahuan dan hal-hal positif,” ujarnya. 

 

"Sekolah bukan tempat penitipan anak. Sekolah jadi lembaga untuk memberikan ilmu, melatih, mendidik dan membina, serta mendampingi siswanya dibentuk dengan baik. Anak-anak itu sebelum masuk kelas harus rileks. Harus ada kegembiraan. Guru perlu menciptakan suasana gembira dalam proses belajar agar siswanya mendapatkan kenyamanan pada saat belajar,” sambungnya. 



“Guru harus paham betul keadaan siswa sehingga ada kedekatan yang baik. Guru bisa melakukan pendekatan dan pendampingan pada siswa, sehingga mengerti keadaan siswa tersebut, baik hubungan dia dengan keluarganya di rumah, hubungan dengan teman, hingga keadaan sekitar yang ikut mempengaruhi pribadi siswa tersebut,” tegas VBL. 

 

“Jadi tidak ada siswa yang bodoh atau tidak bisa. Kita harus dampingi mereka dengan baik dan membuka kesempatan belajar sebesar-besarnya dan memberikan input pengetahuan yang luas. Pasti dia akan cerdas dan hebat,” tandasnya. 

 

Dalam sambutannya, VBL juga mengapresiasi keunggulan Pulau Sumba. “Ini pulau yang hebat, banyak sekali destinasi pariwisata, kita punya sektor pertanian, baik Program TJPS yang sudah bertumbuh, dan juga food estate dan EBT dengan energi panas matahari di Sumba Tengah, serta shrimp estate di Sumba Timur. Sumba akan bertumbuh hebat ke depannya,” ujarnya.



Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Menteri Kesehatan RI telah menginstruksikan terkait dengan pengembangan aplikasi E-Simpati (Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi) yang akan digunakan di seluruh daerah. Aplikasi ini, jelasnya, sangat bermanfaat karena memuat data akurat terkait stunting, diantaranya data anak, kondisi, alamat, data orang tua, serta penanganan di posyandu atau puskesmas terdekat.

 

“Jadi semua kota/kabupaten di NTT akan pakai aplikasi ini. Paling lambat sudah bisa kita gunakan karena Bapak Presiden Jokowi turut memberikan apresiasi pada penerapan aplikasi ini,” sambungnya. 

 

VBL pun meminta seluruh Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, serta Kader Posyandu untuk mendata kebutuhan antropometri (alat ukur untuk penanganan stunting) agar bisa dikirimkan segera ke Kementerian Kesehatan untuk selanjutnya direalisasikan dan dapat dibentu dan dipenuhi segera terkait kebutuhan alat tersebut. “Data semua kebutuhan untuk alat antropometri ini agar kita bisa kirimkan untuk segera dibantu oleh Kementerian Kesehatan," tegasnya. 



Dalam kesempatan tersebut, juga dilaksanakan Penyerahan Bantuan Pendidikan sebesar Rp.32.609.341.000 untuk Pembangunan Fisik dan Pengadaan Peralatan Pada 8 SMA dan 17 SMK Se-Kabupaten Sumba Barat Daya dan Penyerahan Bantuan Hibah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebesar Rp 4.687.000.000 untuk Pembangunan dan Pengembangan SPAM Regional Desa Dikira, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya. 

 

Usai kunjungan di SMK Negeri 1 Kodi Utara tersebut, Gubernur bersama rombongan bertolak ke Kabupaten Sumba Barat untuk melakukan kegiatan kunjungan kerja selanjutnya. (MDj/red) 


Post a Comment

0 Comments