![]() |
(Foto: Para peserta Workshop Literasi melakukan foto bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Kepala SMP Katolik Maria Goreti Ende, dan Pimpinan Umum Cakrawala NTT) |
Ende, CAKRAWALANTT.COM - Guna mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Katolik Maria Goreti Ende menggelar kegiatan Workshop
Literasi selama 3 hari, yakni Kamis-Sabtu (9-11/2/2023), dengan mengusung tema “Menyambut
Generasi Emas NTT Tahun 2050 Dengan Mengakarkan Budaya Literasi”. Kegiatan yang didukung
oleh Cakrawala NTT tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Mathildis Mensi Tiwe, Kamis (9/2/2023).
Dalam sambutan pembukanya, Mathildis mengungkapkan
bahwa kegiatan workshop tersebut merupakan investasi Sumber Daya Manusia (SDM)
melalui sebuah proses yang panjang. Hal itu, ujarnya, bisa dirasakan di
kemudian hari.
“Workshop ini merupakan investasi
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui sebuah proses yang panjang. Dalam konteks Cakrawala NTT, generasi emas akan tercapai pada tahun 2050 mendatang sesuai visi yang diembannya dalam mengakarkan budaya literasi di NTT. Sedangkan, dalam konteks Indonesia, generasi emas akan dicapai pada tahun 2045. Pada Intinya, generasi emas tersebut akan dirasakan dan dipetik oleh peserta
didik nantinya. Untuk itu, kegiatan
Workshop Literasi ini tujuannya adalah agar peserta didik mampu berliterasi dengan
baik sehingga mampu bersaing dengan yang lain, sekaligus menjadi SDM yang unggul di kemudian hari” ungkap Mathildis.
![]() |
(Foto: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Mathildis Mensi Tiwe, saat memberikan sambutan pada seremonial pembukaan kegiatan Workshop Literasi di SMP Katolik Maria Goreti Ende) |
Mathildis menuturkan bahwa generasi emas
yang akan dicapai di kemudian hari adalah generasi muda saat ini yang sedang
berproses dalam pendidikan dan pembinaan. Untuk itu, lanjutnya, generasi muda
saat ini harus dijaga dan diarahkan secara baik.
“Potensi yang sangat baik untuk generasi
emas ada di jenjang SMP karena di tingkat SMP masa dimana kita meninggalkan masa kanak-kanak dan masa dimana kita
akan merubah diri masuk ke masa remaja. Tentu, di masa remaja perlu
dijaga dengan baik. Semoga kegiatan Workshop Literasi bisa menjadi pijakan untuk mempersiapkan generasi muda
ini secara baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMP Katolik Maria
Goreti Ende, Sr. Sasilia Wele Balun, S.Pd., mengucapkan
terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende dan
Tim Cakrawala NTT yang telah mendukung kegiatan Workshop Literasi tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah
mengimplementasikan pengembangan dan peningkatan budaya literasi di lingkungan
sekolah dengan memaksimalkan aktivitas membaca di awal pembelajaran.
“SMP Katolik Maria Goreti sudah
mengimplementasikan Gerakan Literasi Nasional yang tertuang dalam jadwal harian
atau roster selama 20 menit dari jam 7 sampai dengan 7.20 pagi. Tentu ini hanya
sebatas membaca buku di luar buku pelajaran dan setelah itu menuliskan apa yang dibaca
dalam buku jurnal masing-masing,” terang Sr. Sasilia.
Lebih lanjut, Sr. Sasilia berharap agar
kegiatan Workshop Literasi tersebut bisa memberikan suatu nilai positif bagi
para guru dan peserta didik dalam meningkatkan kompetensi dan bakat.
“Apabila kegiatan ini berdampak positif
maka akan tetap diprogramkan khususnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
bakat dan minat sekaligus mempersiapkan juga untuk menghadapi asesmen nasional
selain bimbingan atau pendampingan dari Bapak/Ibu Guru,” pungkasnya.
Sementara itu, secara terpisah, kepada media ini, Pimpinan Umum Cakrawala NTT, Gusty Rikarno, memberikan apresiasi kepada pihak SMP Katolik Maria Goreti Ende dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende yang telah mendukung penyelenggaraan Workshop Literasi tersebut.
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut, jelas Gusty, sesuai dengan visi Cakrawala NTT, yakni Menyambut Generasi Emas NTT Tahun 2050 Dengan Membangun Budaya Literasi. Generasi emas tersebut, tambahnya, harus dipersiapkan secara baik melalui pendidikan, pembinaan, dan penguatan kapasitas/keterampilan sehingga dapat menjadi generasi yang literat, termasuk melalui pengembangan literasi baca-tulis.
Pantauan media, setelah seremonial
pembukaan, para peserta workshop dibagi ke dalam 2 kelas, yakni Kelas Guru
dengan jumlah peserta sebanyak 34 orang dan Kelas Peserta Didik dengan jumlah
peserta sebanyak 75 orang. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Formator
Literasi Cakrawala NTT, perwakilan guru dari SMKK Muktiyasa, dan Kepala Taman Kanak-kanak (TKK) Maria Virgo 2 Ende. (Jamil/MDj/red)
0 Comments