![]() |
(Foto: Rektor Unwira Kupang, Pater Dr. Philipus Tule, SVD., bersama Kelompok Mahasiswa KKNT-PPM di Desa Kolbano) |
TTS, CAKRAWALANTT.COM - Rektor
Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Pater Dr. Philipus Tule,
SVD., mengunjungi Kelompok
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNT-PPM) di Desa
Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu (8/2/2023).
Bertempat
di Kantor Desa Kolbano, Pater Philipus bertemu dengan Kepala Desa Kolbano, Debigus D. Boimau, SP., Kepala Dusun Noesopu, Esrom E. Ninef,
segenap Perangkat Desa Kolbano, dan 16 orang mahasiswa Unwira Kupang yang menjalankan KKNT-PPM di Desa Kolbano.
“Kami
bersyukur karena mahasiswa/i Unwira terjun langsung ke masyarakat. Mereka
membantu masyarakat dalam banyak hal, seperti membuat bedeng sayur, membuat
papan struktur di desa, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), melakukan
sosialisasi tentang inflasi, mengunjungi sekolah-sekolah, seperti Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) sampai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengajar
anak-anak PAUD dan Sekolah Dasar (SD) di rumah-rumah untuk bisa membaca,
berhitung, dan menggambar, serta terlibat dalam kerja membersihkan kebun proyek
Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS),” ungkap Kepala Dusun Noesopu, Esrom E. Ninef, dalam
bincang-bincang dengan Pater Philipus.
Esrom mengungkapkan bahwa masyarakat sangat mengapresiasi kehadiran
Kelompok Mahasiswa KKNT-PPM di Desa Kolbano. Para mahasiswa, tuturnya, selalu ada bersama masyarakat, tidak bermalas-malasan, bersedia
mengunjungi Warga Desa Kolbano yang tinggal di pegunungan, dan tidak
gengsi walaupun harus berjalan kaki ke semua tempat yang ada di Desa Kolbano.
“Masyarakat
kan tidak suka yang resmi-resmi. Oleh karena itu, mahasiswa/i Unwira terlibat
langsung dalam kegiatan masyarakat, sehingga masyarakat sangat mendukung
kegiatan mereka. Alhasil, mereka tidak mengalami banyak kendala, sehingga
mereka dapat menjalankan kegiatan mereka dengan senang hati dan masyarakat
sangat senang dengan kehadiran mereka,” tambah Esrom.
Sementara
itu, Debigus D. Boimau, SP., selaku
Kepala Desa Kolbano, mengatakan bahwa
Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Kolbano sangat
terbatas, sehingga pembangunan berjalan dengan cara yang seadanya saja.
“Pekerjaan
utama masyarakat Desa Kolbano ialah memilih dan mengumpulkan batu warna untuk
dijual, sehingga batu warna menjadi penghasilan mereka. Memang, mereka
sebelumnya lebih banyak bekerja di kebun, tetapi sejak ada pengusaha-pengusaha
yang membeli batu warna, mereka mengalihkan pekerjaan mereka ke usaha untuk
mengumpulkan dan menjual batu warna,” tutur Kepala Desa Kolbano yang baru
menjabat selama 6 (enam) bulan
tersebut.
Ia pun berharap
agar masyarakat Desa Kolbano tidak
hanya berorientasi ke laut. Dirinya juga meminta para mahasiswa untuk melakukan
sosialisasi tentang inflasi karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang hal
tersebut.
“Mereka tetap perlu ke kebun
untuk mengembangkan pertanian. Di samping itu, bersama masyarakat, saya ingin
mengembangkan turisme dengan memanfaatkan keindahan pantai dan batu warna di
desa ini. Selama hampir 1 (satu) bulan ini, proyek-proyek itu yang kami
diskusikan dengan mahasiswa/i untuk membantu pembangunan ekonomi masyarakat,”
ujar Debigus.
“Kita jual batu warna dan hasil
kebun dengan harga murah, sedangkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan yang lainnya
terus meningkat. Maka, saya berencana untuk meningkatkan batu warna dan hasil
kebun menjadi barang semi jadi. Untuk itu, saya berharap agar mahasiswa/i
KKNT-PPM Unwira selalu ada di sini ke depannya, sehingga bisa membantu
Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Kolbano mencapai semua rencana yang telah
dirancang,” tegas Debigus.
Menanggapi
pembicaraan tersebut, Pater Philipus,
selaku Rektor Unwira, menganjurkan
pengembangan ekonomi biru, ekonomi hijau, dan turisme.
“Melalui
peraturan Pemerintah Desa, Kepala dan masyarakat Desa Kolbano perlu bersinergi
untuk mengembangkan Desa Wisata. Desa Kolbano sudah memiliki potensi dan dana
untuk mengembangkan Desa Wisata itu. Memang, SDM masyarakat Desa Kolbano belum
mumpumi, tetapi hal itu tidak boleh membuat masyarakat Desa Kolbano menyerah
dan putus asa. Saya akan selalu membantu masyarakat Desa Kolbano dengan
mengutus mahasiswa/i dan dosen-dosen Unwira yang memiliki keahlian khusus untuk
merealisasikan proyek-proyek ideal di desa ini. Sebab, Desa Kolbano hanya
membutuhkan desain yang baik dan benar untuk bisa menjadi Desa Wisata. Oleh
karena itu, Desa Kolbano akan menjadi salah satu desa binaan Unwira ke
depannya,” pungkas Pater Philipus yang juga ahli dalam bidang Arsitektur
Vernakular. (MDj/red)
(Berita di atas juga bisa dibaca
dan diakses di link https://unwira.ac.id/home/detail_berita/1576/rektor-unwira-mengunjungi-mahasiswa/i-kknt-ppm-di-desa-kolbano)
0 Comments