Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PENYERTAAN TUHAN

 

(Foto : Ilustrasi)


Puisi-Puisi Peserta Didik SMP Swasta Katolik St. Ursula Ende



USAI

Puisi Maria Cinta Mira Ginta

 

Awalnya kupikir selamanya,

ternyata hanya sementara.

Awalnya kupikir bulan itu yang terindah,

ternyata banyak hal yang mebuatku pasrah.

 

Selama ini yang kunanti hanyalah duka.

Perjalananku hanya untuk menjemput luka,

bukan suka seperti yang kuharapkan

ataupun bahagia yang selalu kusemogakan.

 

Jangan salahkan kepergiannya.

Cukup jadikan sebuah pelajaran

untuk bisa lebih introspeksi diri

dalam menghadapi

setiap akhir perjalanan.

 

Maaf, aku tak bisa mengerti perasaanmu

karena aku selalu ingin menang atas egoku.

Kini aku sudah berhenti,

mengikhlaskan kamu pergi.

Kisah kita usai.

 

SEKOLAHKU

Puisi Mariano Markus Sato Ndate

 

Wahai sekolahku,

kau tempatku menimba ilmu,

kau telah memberi ilmu

yang berguna bagiku,

mendidik aku menjadi anak baik.

 

Wahai sekolahku,

tempatku tertawa dan menangis.

Kenangan indah kau berikan.

 

Wahai sekolahku,

kau selalu menjadi pedomanku,

selalu menjadi motivasiku

untuk terus bersinar.

 

SAHABATKU

Puisi Fransiska Yuni Wunga Sebo

 

Masih teringat jelas dalam benak,

hadirmu yang selalu ada

memberi kehangatan

di kala suka maupun duka.

 

Oh, sahabatku. . .

Kita selalu bersama

menghabiskan hari dengan penuh tawa,

bercanda bersama dengan riang,

tak sedarah, tak serahim,

melainkan sehati.

 

Kini semua tak lagi sama,

hanya tinggal kenangan.

Aku seperti berada di ruang kosong

dihantui sunyi dan kegelapan.

 

Kuharap kau kembali,

Kembali dengan secercah cahaya

menerangi kegelapan hati

membawa pelukan hangat.

 

SANG PETUTUR ILMU

Puisi Maria Imelda Sifa

 

Kuseberangi jalan,

menerka, menggeliat seolah tahu

kapan dan cara yang tepat

menghentikan egoku

memusatkan pikiranku.

 

Di sana, bendera kotak hitam putih berkibar.

Kau menunggu terkesan bersabar.

Menoleh saat kumundur,

mengaung saat kujatuh,

menggapai saat kuberlari.

 

Saat hasrat dan jiwaku berhenti

tepat di tengah-tengah jalan,

kau menyentuh perbatasanku,

bagikan sedikit darimu

menukar dengan sepuluh langkah

lebih dalam.

 

Hingga kuingin terbang tanpa angina,

tapi langit membuat aku takut.

Kau hadir jadi kebebasan dan sayap

yang tak pernah lelah mengepak

di punggungku.

 

Selalu kutanya mengapa?

Dan satu jawaban pasti darimu :

kelak, kau akan tahu,

kupikir aku sangat beruntung

mengenal petutur ilmu sepertimu.

 

PENYERTAAN TUHAN

Puisi Lionel SR

 

Aku terjebak,

tersesat di malam yang begitu gelap.

Aku melangkah ke jalan yang salah,

melangkah terlalu jauh

hingga tak tahu arah.

 

Di dalam sungai kegelapan,

tak kunjung kutemukan jalan,

hanya ada kegelapan yang pekat

dan semuanya terasa sesak.

 

Di kala putus asa hampir menyergap,

datang gemerlap cahaya

di tengah kegelapan.

Cahaya yang menyelamatkan

di kala aku hampir putus harapan.

 

Kali ini, Tuhan menolongku,

menuntunku kembali kepada-Nya.

Di kala aku tak mampu,

penyertaan Tuhan benar-benar nyata.

 

KEINDAHAN ALAM

Puisi Yosef Julio Yitro Panggo

 

Betapa indahnya negeri ini,

laut yang berombak-ombak,

lereng bertingkat-tingkat,

angin berhembus sepoi.

 

Berdiri aku di tepi pantai,

di bawah langit yang membentang,

merasakan keindahan

Negeri tercinta, Indonesia.

 

Indonesia, Negaraku.

Beribu nikmat di dalamnya,

pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa.

Aku bersyukur kepada-Nya.

 

GURUKU

Puisi Zytka Thalia Maria Rati

 

Suci dan ikhlas pemberianmu

dari buta menjadi tahu.

Suci dan ikhlas pengorbananmu

tiada ternilai jasa baikmu

 

Engkau laksana lampu dalam kegelapan

yang menerangi alam kalbuku

Engkau bagaikan angin

yang selalu membisikkan

kebaikan untukku.

 

TENTANG AWAN

Puisi Agata Putri Wela Wangga

 

Aku bercerita pada awan

dengan nafasku yang berhembus dingin

berbisik pelan penuh arti

meneteskan air mata tanpa arti.

 

Aku begitu terpana pada awan,

cerah dan menawan

yang tidak melawan

walau turun hujan.

 

Hanya pada awan aku bercerita,

berkisah tentang pahit getirnya hidup,

tentang warna-warni kehidupan

yang terkadang juga menawan.

 

Entah kenapa?

Awan mendung tak terbendung.

Ternyata ada bibir yang mengaung

menahan rindu

 

PERJUANGAN

Puisi Tridy Maria Livina Lumba

 

Amarah berkobar, membara.

Aku seperti dihujani

bongkahan batu.

 

Aku tahu sudah

bayanganku menyimpan

darah dan air.

 

Senapan tua itu,

peluru yang jatuh

menanti putusan pada pelatuk.

 

SAHABATKU

Puisi Lusia Catrin Cintya Beka

 

Sahabatku,

Engkau selalu menemaniku

di saat suka dan duka.

Saat semua orang menjauhiku,

kau tetap di sisiku

bermain, belajar,

semua kita lakukan bersama.

Engkau selalu menjadi rumahku.

 

Sahabatku,

di saat aku mempunyai masalah,

kau selalu membantuku.

Kau tempat ternyamanku

untuk mencurahkan masalah.

Aku ingin kau selalu bersamaku.

Kau sangat berharga bagiku.

Aku akan selalu mengingatmu.

 

(red)


Post a Comment

0 Comments