Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SURAT CINTA UNTUK CINTA YANG TIDAK TERSAMPAIKAN

 



Oleh: Rafin J



Jika rasa enggan berpadu pada waktu, maka biarkan kata-kata yang berserakan pada lembar ini yang terucap dengan penuh ketulusan menjadi tanda bahwa ada cinta yang tersemat di setiap kali mata memandangmu erat

 

Teruntukmu, Sang Puan yang mungkin sudah bertuan.

 

Mungkin memilikimu adalah hal mustahil yang akan kulakukan setelah nafas ini dan seluruh langkah yang sudah terukir bersama setiap tetesan embun dan senja yang terindah. Ya, itulah yang akan terjadi karena tak mungkin aku mencintaimu dengan diam. Jika ada kata yang memberontak setelah perjumpaan pertama denganmu, maka rasa yang tak bisa kulukiskan sendiri pun akan bertunas. Apakah ini cinta di pandangan pertama itu. Apakah itu nyata atau aku yang salah karena terlalu berambisi?

 

Malam yang kulalui kini penuh dengan bayanganmu yang bukan hanya membatasi setiap pandangan tapi yang kini berhamburan tak menentu membuatku ingin memelukmu walau hanya sekedar bayangan. Matamu yang terlalu indah mengingatkanku bahwa hanya dengan melihat matamu aku juga bisa merasakan ada hal yang lebih indah dari sekedar memandangmu. Senyumanmu yang tulus menghanyutkanku pada samudera yang mereka sebut samudera cinta, meski itu hanya sebuah hasrat yang tersembunyi karena bagiku, memujimu adalah cukup. 

 

Teruntukmu Puan yang mungkin sudah bertuan.

 

Aku bukan tidak ingin untuk memilikimu, tapi aku sadar cinta itu bukan hanya tentang perjumpaan pertama, dimana mata menjadi saksi nyata akan keanggunanmu, tetapi soal perasaan yang dipadukan dari dua hati. Aku tidak tahu apakah kamu memiliki rasa yang sama seperti yang kumiliki. Jika memang diizinkan ‘tuk mencintaimu, maka bukan hanya dengan diam, tapi dengan kata yang terucap dari dalam hati yang paling tulus akan kuucapkan. Namun, jika tidak diizinkan, maka aku akan menjadi pengagummu di sini.

 

Dan atas nama cinta yang tak tersampaikan, aku hanya ingin mengatakan “Jika rasa enggan berpadu pada waktu, maka biarkan kata-kata yang berserakan pada lembar ini yang terucap dengan penuh ketulusan menjadi tanda bahwa ada cinta yang tersemat di setiap kali mata memandangmu erat.”

 

 

 


Post a Comment

0 Comments