Foto: Suasana Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) di Poltekkes Kemenkes Kupang. |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Program Studi Pendidikan Profesi Ners (Prodi Ners) Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Kupang bekerja sama dengan Dewan Pengurus Wilayah Himpunan
Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPW
HIPGABI NTT) menggelar pelatihan Basic
Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) yang berlangsung selama 4 hari, yaitu
Rabu-Sabtu (14-17/12/2022), di Aula Cendana Wangi Lantai 2 gedung Kantor Pusat
Poltekkes Kemenkes Kupang.
Pada seremonial pembukaan, Rabu (14/12/2022), pagi sekitar pukul 08.00
WITA, Ns. Servasius Ratu Banin, S.Kep.,M.Kep., selaku ketua panitia,
menjelaskan tentang pentingnya menguasai keterampilan BTCLS.
Menurut Koordinator Bidang Pendidikan dan Pelatihan HIPGABI NTT yang
akrab disapa Servas itu, orang awam saja dituntut untuk menguasai keterampilan
penanganan kegawatdaruratan, apalagi seorang perawat yang salah satu perannya
memang untuk menolong orang dalam kondisi gawat darurat.
Karena itu, lanjut Servas, Bidang Diklat HIPGABI NTT terus berusaha
menyiapkan jasa pelatihan yang bermutu, sehingga setiap peserta yang mengikuti
pelatihan bisa meningkatkan pengetahun dan keterampilan dalam perawatan pasien
gawat darurat.
“Kita sudah menerapkan kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemenkes,” kata Servas.
Ia menambahkan pelatihan itu dilakukan selama 4 hari. Dua hari pertama
diisi dengan penyampaian materi dan beberapa simulasi. Hari ketiga diisi dengan
praktik keterampilan yang dibagi menjadi 5 stase. Dan hari terakhir akan
dilakukan ujian akhir.
Atas nama panitia, Servas berharap agar peserta bisa mengikuti kegiatan
dengan baik, sehingga bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Apalagi
menurutnya, pelatihan itu sangat penting karena sertifikat BTCLS selalu
dibutuhkan saat perawat melamar pekerjaan.
“Tapi sertifikat ini tidak sembarang kita berikan. Jadi harus ikuti
kegiatan secara penuh dan sungguh-sungguh,” tegas Servas sebelum menutup
laporannya.
Sementara itu, Ketua DPW HIPGABI NTT yang pada kesempatan itu diwakili
oleh Marikxen Eston Lonakoni, S.Kep.,Ns, selaku sekretaris, mengatakan bahwa
kegiatan itu merupakan pelatihan BTCLS kedua setelah pelatikan pengurus baru
periode 2022-2027.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut dimaksudkan agar peserta yang baru saja
lulus kuliah bisa lebih siap untuk bekerja. Karena itu, menurutnya, HIPGABI NTT
telah memfasilitasi pelatihan BTCLS dengan menghadirkan narasumber
berpengalaman.
Pada kesempatan itu, ia juga meneruskan pesan yang dititipkan Ketua DPW
HIPGABI NTT, Dominggos Gonsalves, S.Kep.,Ns.,M.Sc.,AIFM, kepada para peserta.
Katanya, para peserta diharapkan bisa menyerap informasi dan keterampilan
selama pelatihan, sehingga bisa berguna dalam melayani pasien.
Harus Lebih Banyak Praktik
Ketua DPW PPNI Provinsi NTT, Aemilianus Mau, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,
mengapresiasi HIPGABI NTT yang telah bekerja sama dengan Prodi Ners Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang dalam memberikan pelatihan BTCLS kepada
alumni yang baru saja lulus.
“Tapi, sebaiknya pelatihan BTCLS untuk mahasiswa itu diberikan saat
semester 1 untuk Ners dan semester 3 untuk D3 keperawatan,” kata Ketua DPW PPNI
NTT yang biasa disapa Willy itu.
Menurut Willy, anjuran pelatihan BTCLS untuk mahasiswa itu dimaksudkan
agar selama praktik klinik mereka juga bisa memberi pertolongan cepat yang
tepat kepada pasien dalam kondisi gawat darurat.
Willy yang juga menjadi pengurus Departemen Pendidikan dan Pelatihan DPP
PPNI (pusat) mengingatkan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan itu dilakukan
oleh organisasi profesi, PPNI.
“Kita ada badan kelengkapan, salah satunya HIPGABI ini yang kemampuan
khusus dalam penanganan kegawatdaruratan serta kondisi bencana,” tambah Willy.
Sebagai salah satu ikatan/himpunan perawat yang berada di bawah naungan
DPW PPNI NTT, Willy berharap agar HIPGABI NTT memiliki komitmen yang baik dalam
memberikan pelatihan BTCLS yang berkualitas.
Salah satu yang ditekankan Willy saat itu adalah mengenai sertifikat ToT
yang dimiliki oleh para narasumber atau instruktur pelatihan. Ia berharap
mereka sudah memilikinya dan selalu melakukan update minimal 3 tahun sekali.
Selain itu, Willy juga meminta kepada penyelenggara agar pelatihan itu
jangan sampai sama dengan seminar yang lebih didominasi penyampaian materi
dengan metode ceramah.
“Refreshing pengetahuan sedikit saja. Praktik yang lebih banyak,”
tegasnya.
Kepada para peserta, Ketua DPW PPNI NTT dua periode itu mengingatkan agar
mereka perlu mempelajari keterampilan, mulai dari kemampuan menilai kondisi
awal hingga penanganan yang perlu dilakukan segera. Menurut Willy, keterampilan
BTCLS itu sangat penting dan bisa diterapkan perawat ketika menjalankan tugas
di berbagai tatanan praktik.
“Apalagi daerah kita juga rawan terjadi bencana, sehingga kita harus
selalu siap,” tandas Willy.
Peluang Kerja di Luar Negeri
Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang yang pada saat itu
diwakili oleh Pius Selasa, S.Kep.,Ns.,M.Sc., selaku sekretaris jurusan,
mengucapkan terima kasih kepada PPNI dan HIPGABI NTT yang telah berkenan
memberi pelatihan BTCLS kepada alumni Prodi Ners.
Ia juga mengapresiasi Ketua Prodi Pendidikan Profesi Ners Poltekkes
Kemenkes Kupang, Yoani M. S. B. Ati, S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah memfasilitasi para
lulusan, sehingga bisa lebih siap untuk bekerja.
“Kita ingin alumni Ners Poltekkes itu bisa bekerja di dalam negeri dan
luar negeri. Kebutuhan perawatdi luar negeri itu banyak, asalkan ada kompetisi khusus
dan bisa bahasa Inggris,” kata Pius di hadapan para peserta.
Menurutnya, kesempatan bekerja di luar negeri itu sangat baik karena
memiliki banyak keunggulan seperti gaji tinggi, bisa sekalian jalan-jalan ke
berbagai tempat wisata, dan lainnya.
Selain itu, Pius juga mengingatkan para peserta bahwa Prodi Ners
Poltekkes Kemenkes Kupang telah bekerja sama dengan PPNI dan HIPGABI NTT dalam
memfasilitasi pelatihan yang baik.
“Tapi, siapkah Anda?” lanjutnya.
Menurut Pius, kegiatan itu merupakan investasi diri sehingga nantinya
bisa dipakai oleh pemberi kerja. Ia menekankan kalau pelatihan itu bukan
sekadar untuk mendapatkan selembar sertifikat, tapi resapi setiap materi dari
narasumber sehingga bisa diterapkan kelak saat bekerja.
Atas nama pimpinan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kupang, Pius
juga mengharapkan agar kerja sama yang telah dibangun dengan PPNI dan HIPGABI
NTT selama ini bisa berjalan terus dengan baik.
Pak Pius juga menganjurkan kepada para peserta agar mereka juga bisa
mengikuti pelatihan lain atau lanjutan yang diselenggarakan DPW PPNI NTT.
“Kalian jangan takut keluar uang, ini namanya investasi, pasti ada hasil
kemudian. Kami pun yang sudah senior ini masih belajar terus. Proses belajar
kita tidak ada batasannya. Belajar terus,” tutup Pius sebelum membuka kegiatan
secara resmi. (Saverinus Suhardin/Infokom DPW PPNI NTT/MDj/red)
0 Comments