Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SEANDAINYA AKU BISA

 




Puisi-puisi Peserta Didik SMP Negeri 3 Pacar



UJIAN HIDUP

Puisi Adelgonda Jebero*

 

Hidup ini mengajarkanku untuk sabar.

Ujian datang silih berganti,

kuanggap itu tamu hidup.

 

Kesabaran kadang menyedihkan,

sebab kesabaran ada batasnya.

 

*Peserta didik kelas IX A

 

TERIMA KASIH

Puisi Eugenia J. Suniardi*

 

Jika aku tak mengenalmu,

aku tak ‘kan mengerti arti cinta.

Jika aku tak bertemu denganmu,

aku tak mengenal indahnya dunia.

 

Terima kasih,

kamu mengajariku cinta.

 

Terima kasih,

kamu mengajariku arti kesetiaan.

 

*Peserta didik kelas IX B

 

RINDU MENUMPUK

Puisi Y. B. Madun*

 

Kaulah angin yang kujumpa di setiap langkahku.

Aku menantikanmu menepis kerinduanku,

sebab rinduku menumpuk dan bangkit untuk bertemu.

 

Hujan

Angin

Panas

Tidaklah membuatku pudar

dan tidak menjadi halangan.

 

*Peserta didik kelas IX E

 

PAHLAWAN

Puisi Eugenia J. Suniardi*

 

Sebelum Indonesia merdeka,

Indonesia adalah lautan darah,

penjajah, penjarah datang silih berganti.

Pahlawanku bertaruh nyawa

mengusirnya

tanpa lelah, mereka terus melawan,

berperang untuk Indonesiaku.

 

*Peserta didik kelas IX B

 

AYAH

Puisi Adelgonda Jebero*

 

Ayah, engkau cinta pertamaku,

cinta yang selalu kubanggakan,

cinta yang selalu kuimpikan.

 

Ayah, demi kebahagiaanku,

engkau berkorban

bekerja di bawah teriknya matahari.

 

Keringat menetes

demi cita-citaku.

 

Tuhanku, berikan kesehatan

untuk ayahku.

 

*Peserta didik kelas IX A

 

UNTUK GURU

Puisi Anas T. Jayanti*

 

Engkau bagai cahaya

yang menerangi jiwa

dari gelapnya dunia.

 

Sungguh mulia tugasmu,

tugas yang besar.

 

Segalanya kau lakukan dengan ikhlas.

Jasamu, tidak akan kulupa.

Terima kasih, guru.

 

*Peserta didik kelas IX A

 

AYAH, AKU RINDU

Puisi Arcelina C. Dilim*

 

Ayah, aku selalu melihat wajahmu

di foto-fotomu.

Itu membuat aku makin rindu, ayah.

Rindu kasih sayangmu.

 

Ayah, aku tak kuat menahan tangis,

air mata mengalir di pipiku,

aku mencoba untuk tetap kuat,

aku mencoba tersenyum,

tapi, itu percuma.

 

Dalam hati aku menangis,

Merindukanmu.

Ayah, aku tidak bisa lagi jauh darimu.

Aku merindukanmu.

 

Ayah, semoga kau baik-baik saja.

 

*Peserta didik kelas IX A

 

DOA

Puisi Alfonsius Purnomo*

           

Jika bulan lalu hidupmu penuh air mata,

Semoga bulan ini hidupmu penuh kegembiraan.

           

*Peserta didik kelas IX A

 

SEANDAINYA AKU BISA

Puisi Oktafiani Enjelina*

 

Seandainya aku bisa menulis

namamu di atas langit,

maka aku akan menulisnya

agar semua orang tahu

aku mencintaimu.

 

Biarkan bulan

meneranginya

seumur waktu.

 

*Peserta didik kelas IX D

 

JANJIMU

Puisi Olivia K. Jaya*

 

Aku masih ingat janjimu waktu itu.

Katamu kepadaku,

“Aku akan menjagamu.

Menjadi pasanganmu seumur hidupku.

Dan mencintaimu.”

 

Di mana janji itu?

Ah, janji adalah janji!

Aku tak ‘kan melupakan kata itu.

Kata yang membuatku nyaman.

Semoga kelak, janjimu kau ingat.

 

*Peserta didik kelas IX D

 

KEKASIHKU

Puisi Saferinus A. Jemalut*

 

Kekasihku, engkau datang mendekati hatiku.

Engkau membuka hatiku untuk menerimamu.

 

Jika memang engkau pendamping hidupku,

jangan tinggalkan aku.

 

Jika engkau bukan pendamping hidupku,

maka pergilah dariku!

 

Sebab, cinta tidak harus dipaksa.

 

*Peserta didik kelas IX D

 

 

KEKASIHKU, JANGAN PERGI

Puisi Saferinus A. Jemalut*

 

Kekasihku, janganlah engkau pergi!

karena aku selalu membyangkan

wajah cantikmu.

 

Kekasihku, sebab jika kau pergi,

siapakah yang menemani hidupku?

 

*Peserta didik kelas IX D

 

SENYUMMU

Puisi Olympianus Susanto*

 

Senyummu manis bagai madu.

Senyummu membuatku melayang

terbang ke nirwana.

Bahagia kurasa.

 

*Peserta didik kelas IX D

 

TUHANKU

Puisi Freditus Jaman*

 

Wahai Tuhanku, Tuhan Yesus,

Engkau menciptakan semesta dan isinya.

 

Wahai Tuhanku,

Engkau wujud tertinggi

yang tidak kelihatan.

 

Wahai Tuhan Yesus,

Engkau memanggul salib

demi menebus dosa manusia.

 

*Peserta didik kelas IX B

 

BENCI

Puisi Elisabet K. Hayati*

 

Karena benci, aku jadi lemah.

Karena benci, aku jadi takut.

Benci, membuatku melupakan orang lain.

 

Aku ingin benci ini hilang.

Aku ingin buang sejauh-jauhnya,

buang dari pikiranku.

 

*Peserta didik kelas IX B

 

PERPISAHAN

Puisi Yohana F. Damul*

 

Kurindu canda tawamu.

Sekarang, semua telah berakhir.

Kita telah berpisah.

Canda tawa hilang sekejap

serasa itu mimpi.

 

Tak ada lagi tempat aku berbagi luka.

Tak ada lagi tempat aku berbagi suka.

 

Sahabat,

engkau selalu menyemangatiku

ketika dunia membenciku.

 

Kita telah berpisah,

hilang sudah canda tawa.

 

Sahabatku,

engkau adalah bunga

yang membawa aroma.

 

*Peserta didik kelas IX E

 

MENUNGGU KEPASTIAN

Puisi Nova A. Sufitati*

 

Rasa sudah terluka.

Rasa ingin bertahan,

bertahan pada cinta dan keyakinan

walau tak tahu sebenarnya.

 

Kau buat aku menanti

tanpa ada kepastian

seperti mimpi.

 

Pernahkah kau merasa

bahwa aku menanti kepastian?

Aku menanti penuh harapan,

walau godaan selalu mendatangiku.

 

*Peserta didik kelas IX D

 

KEKASIH YANG PERGI

Puisi Anas T. Jayanti*

 

Kekasihku, aku sangat merindukanmu.

Engkau pergi tanpa membawa rasa.

Hati pun terluka.

 

Engkau pergi tanpa permisi

tanpa mengucap sepatah kata.

 

Kekasihku, aku tak melupakanmu.

 

*Peserta didik kelas IX A

 

TAKDIR CINTAKU

Puisi Yohana Ica Laura*

 

Hidup ini seperti bayangan,

mengejarnya tak bisa menggapai.

 

Apalah daya,

kekasihku mencintai orang lain?

Haruskah aku bertahan?

Walau ia tak peduli.

Ataukah merelakannya pergi?

 

Oh, inikah takdir cintaku?

Mencintai dan tidak dicintai.

 

*Peserta didik kelas IX E

 

PAHLAWAN BANGSA

Puisi Yohana Fransiska Damul*

 

Bukan tentang kamu.

Bukan juga tentang aku.

Tetapi, tentang pejuang bangsa

yang rela berkorban

demi negara tercinta ini.

 

Walau duri menusuk tubuhnya,

ia tetap melangkah ke depan

membela negara tercinta ini.

 

Pahlawanku tak mengenal putus asa,

pahlawanku tak kenal menyerah.

Pengorbanannya yang membara.

 

*Peserta didik kelas IX E

 

 

(Editor: Marianus Hamse, S.Pd./Mario/red)

 


Post a Comment

0 Comments