Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

KORWAS & MKKS TTS SIAP GELORAKAN GERAKAN LITERASI


TTS, CAKRAWALANTT.COM –
Dalam rangka membumikan gerakan literasi di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Koordinator Pengawas (Korwas) SMP dan SMA/SMK bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP dan SMA/SMK Kabupaten TTS siap menggeloran gerakan literasi di wilayah ini. 
 

“Gerakan literasi ini sudah dicanangkan Pemerintah sejak tahun 2015 melalui Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Nah, kita tentu menyambut baik hal ini dalam rangka menekan angka buta aksara di wilayah ini,” tutur Korwas SMA/SMK Kab. TTS, Drs. Ngelu Ndujang saat ditemui media ini, Senin (21/06/21).

 

Oleh karena itu, dirinya mendorong para kepala sekolah untuk terus menggelorakan gerakan literasi di setiap tingkat satuan pendidikan. “Kepada para kepala sekolah, kita mengharapkan agar gerakan literasi ini harus dihidupkan di semua sekolah. Kalau semua kita bergerak bersama untuk tujuan membangun literasi di daerah ini, maka mimpi kita untuk menjadikan TTS sebagai kabupaten literasi pasti akan terwujud,” ujarnya.

 

Menanggapi hal ini, Korwas SD-SMP Kab. TTS, Yunus Misa mengatakan, “Menjadikan TTS sebagai kabupaten literasi tentu menjadi mimpi kita bersama. Mimpi itu harus diwujudnyatakan dengan karya-karya yang nyata pula. Bagaimana mungkin kita bicara literasi tanpa aksi dan karya? Maka dari itu kita perlu membangun kolaborasi dengan mitra profesional untuk mewujudkan hal ini. Salah satunya, ya, kita buat pelatihan menulis bagi guru dan siswa untuk kemudian dibukukan hasilnya”.


 

Terkait menulis, menurutnya selain untuk menggelorakan literasi di sekolah, juga bermanfaat untuk guru-guru yang akan mengurus proses kenaikan pangkatnya. Menurutnya, ada banyak kendala yang dialami oleh guru-guru dalam hal pengurusan kenaikan pangkat.

 

“Ada banyak guru yang terkendala dalam urusan kenaikan pangkat. Untuk urusan kenaikan pangkat tentu butuh publikasi karya guru. Nah, ini yang jadi soal. Rendahnya kemampuan menulis dan tidak ada data publikasi menjadi hambatan bagi mereka untuk urusan kenaikan pangkat. Ada juga yang bisa menulis tetapi tidak tahu publikasinya nanti ke mana,” jelasnya.

 

Baginya, guru adalah garda terdepan untuk memajukan peradaban bangsa. Oleh karena itu, dirinya berharap agar hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak guru perlu diperhatikan secara serius.

 

Berita & Foto: Takim/ Baldus

Editor: Robert Fahik/ red

Post a Comment

0 Comments