TTS,
CAKRAWALANTT.COM – Ketiadaan jaringan listrik dan internet ditambah
kurangnya fasilitas seperti laptop dan komputer tidak menjadi penghalang bagi
SMP Kristen 2 Amanatun Selatan untuk menggelar ujian akhir sekolah (UAS) tahun
ini secara daring.
Kepala
SMP Kristen 2 Amanatun Selatan, Yohanis Laos, S.Pd.K., yang ditemui di lokasi
Ujian, Rabu (21/4/2021), kepada media ini menyampaikan bahwa sebelumnya telah digelar
rapat bersama para guru dan juga orang tua/ wali peserta didik. Berdasarkan
hasil rapat itu, semuanya mendukung langkah sekolah.
Menurutnya,
terobosan dalam menggelar UAS secara daring tersebut bukan untuk mencari
perhatian dari pihak manapun. Hal itu dilaksanakan sebagai bentuk upaya untuk
mencoba hal-hal baru walaupun dibatasi dengan berbagai fasilitas seperti
komputer atau laptop dan juga jaringan listrik dan internet.
Selama
ini, lanjutnya, sekolah yang dipimpinnya belum memperoleh bantuan dari
pemerintah, karena itu sekolahnya berinisiatif menggunakan dana BOS untuk membeli
3 unit laptop dan juga infokus, namun itu masih sangat kurang.
Yohanis mengungkapkan,
kendati di tengah berbagai keterbatasan yang ada, ia selalu memberikan semangat
kepada para peserta didik untuk terus belajar dan menjadikan pengalaman di
sekolah ini sebagai modal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ia juga
berharap ada bantuan dari pemerintah khususnya yang berhubungan dengan
barang-barang tekhnologi guna mendukung proses pembelajaran di sekolahnya.
Berdasarkan
data yang ada, jumlah keseluruhan peserta didik di sekolahnya berjumlah 162
orang, sementara kelas IX yang mengikuti ujian akhir sekolah pada tahun ini
sebanyak 62 orang dengan tenaga pendidik yang ada berjumlah 9 orang.
Ketua
Panitia Pelaksana Ujian, Yusri D. Kamlasi, S.S., mengatakan bahwa sekolah hanya
mengandalkan listrik lokal yang menyala di malam hari, karena itu dalam
pelaksanaan ujian para peserta didik harus mempersiapkan android mereka dengan
daya baterai yang full. Namun dalam pelaksanaannya orang tua/ wali sangat
mendukung dengan menyediakan genset bagi peserta didik.
“Peserta
yang mengikuti ujian sebanyak 62 orang, mereka dibagi dalam 3 kelompok yang
berada di 3 lokasi, dimana lokasi-lokasi tersebut ada jaringan internet. Lokasi
tersebut yakni, di depan Kantor Desa Manufui, Kecamatan Santian, di titik
tersebut ada 37 orang. Sementara satu titik lagi di Meusin (Desa Fatu Manufui),
itu ada 15 orang, dan satu titik lagi itu di Bihati yang masih termasuk wilayah
Desa Manufui juga, itu ada 11 orang,” jelasnya.
Ia
berharap agar ujian secara daring ini berjalan dengan lancar hingga hari
terakhir. ia juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan ujian ini ada dukungan dari
orang tua juga karena semua peserta didik yang mengikuti ujian memiliki android
sendiri sehingga bisa memudahkan. Aplikasi yang digunakan yaitu E-ujian.
Yunus
Silla, salah satu orang tua/ wali yang ditemui di lokasi ujian mengatakan bahwa
sebagai orang tua, ia sangat senang karena anak-anak walaupun di kampung tetapi
bisa melakukan ujian secara daring. Sebagai orang tua, dirinya sangat mendukung
pihak sekolah dengan memfasilitasi anak-anak seperti membelikan android.
Terkait
jaringan listrik dan jaringan internet yang belum tersentuh, ia berharap agar
pemerintah bisa memperhatikan hal tersebut. Di Desa Manufui, lanjutnya, belum semuanya
tersentuh listrik, ungkapnya dalam bahasa Dawan (bahasa daerah setempat) yang
diamini oleh beberapa orang tua di antaranya, Yonisius Mantolas, Yesaya
Mantolas, Lasarus Hala, dan Oktovianus Mantolas.
Senada
dengan itu, Ketua Komite Sekolah, Semuel Payon, mengatakan bahwa sebagai komite
dan juga orang tua, pihaknya sangat mendukung gebrakan dari pihak sekolah. “Prinsipnya
kami selalu mendukung hal-hal baik yang mampu meningkatkan kompetensi peserta
didik,” ungkapnya.
Yunita
Banunaek, Derni Fatu, peserta didik yang mengikuti ujian mengatakan bahwa
mereka senang mengikuti ujian secara daring, karena baru pertama kali mereka
mengikuti ujian hanya dengan menggunakan android.
"Kami
senang ujian secara online karena lebih memudahkan kami, hanya masih
terbatas dengan jaringan, karena itu berharap ke depan jaringan internet lebih
baik lagi."
Berita dan
Foto: Lenzho Asbanu
Editor:
R. Fahik/ red
0 Comments