Lembata, CAKRAWALANTT.COM – Kepala SMKN 1 Buyasuri Kedang, Kabupaten Lembata, Fransiskus Reme, mengungkapkan, sejak berdiri hingga saat ini status tanah SMKN 1 Buyasuri belum bersertifikat. Hal ini dikarenakan tanah tersebut belum dibayar oleh Pemda Lembata. Fransiskus mengungkapkan hal tersebut dalam kunjungan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Provinsi NTT, Linus Lusi, M.Pd., di sekolah tersebut, Jumat (12/03/2021).
Fransiskus menguraikan, karena status tanah yang belum dibayar oleh Pemda Lembata, membuat pemilik tanah melarang pihak sekolah untuk melanjutkan
pembangunan
gedung baru. Akibatnya hingga kini tidak
ada ruang lab dan ruang praktek siswa
(RPS).
Sekalipun demikian, selaku kepada sekolah, ia bersama
para guru dan peserta didik tetap berkomitmen untuk melakukan pembelajaran
secara maksimal menggunakan fasilitas yang ada. Para
guru, ungkapnya, tetap berkerja sesuai dengan aturan dan kepercayaan
yang diberikan yakni untuk mendidik anak-anak bangsa.
Menanggapi masalah tersebut, Kadis PK Provinsi NTT, Linus
Lusi berjanji akan membantu
menyelesaikannya. Linus bahkan mengakui bahwa
dirinya sudah tahu secara baik
tentang hak kepemilikan tanah tersebut, karena itu ia akan melakukan
pendekatan kepada Pemda Lembata dan juga kepada pemilik tanah tersebut.
“Karena berdasarkan laporan ini kita harus mengambil kebijakan secara tuntas dan siap
membangun gedung
perpustakaan, dan
juga bangunan yang akan dibutuhkan oleh siswa-siswi. Saya mengharapkan agar
anak-anak harus diberikan ruang lingkup belajar yang bagus dan terkhusus lab
praktikum siswa,” ungkap Linus
Lusi.
Ia melanjutkan, “Bagi
para guru agar lebih banyak memberikan contoh seperti melatih anak-anak untuk berbisnis tentang cara
memelihara hewan-hewan dan cara memberikan kesehatan kepada hewan, bertujuan untuk dapat dipasarkan.
Anak-anak Kedang harus dilatih bagaimana cara mendapatkan uang. Diharapkan agar anak-anak mengembangkan dunia
kerja nyata secara mandiri karena
SMK atau sekolah kejuruan ini adalah mendidik anak untuk membuka lapangan kerja
sendiri.”
Data yang diperoleh media ini menyebutkan,
jumlah peserta didik SMKN 1 Buyasuri tahun pelajaran
2020/2021 yakni,
215 orang dengan perincian, Kelas X 75 orang, Kelas XI 67 orang, dan Kelas XII 73 Orang. Peserta didik dibagi dalam 8
rombongan belajar dengan
dua Kompetensi Keahlian yakni,
Agribisnis Ternak Unggas, dan Agribisnis Ternak Ruminansia. Terkait tenaga pendidik dan kependidikan, SMKN
1 Buyasuri memiliki guru PNS sebanyak 7 orang, guru komite 13 orang, pegawai PNS 2 orang, pegawai Kontrak Provinsi 1 orang, dan pegawai Honor Komite 2 orang.
Berita dan Foto: Rofinus R. Roning
0 Comments