Ngada, CAKRAWALANTT.COM – Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (Stiper-FB) menerapkan metode pembelajaran Blended Learning selama masa pandemi Covid-19. Hal tersebut diutarakan Ketua Stiper-FB, Dr. Nicolaus Noywuli, S.Pt., M.Si., ketika diwawancarai media ini, Kamis (04/03/2021). Ia mengungkapkan bahwa Stiper-FB menggunakan metode tersebut untuk menjaga dan mencapai cakupan pembelajaran dengan memadukan proses pembelajaran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
“Kami menerapkan metode pembelajaran Blended Learning dengan memadukan proses
pembelajaran secara daring dan luring. Hal tersebut berguna untuk menjaga dan
sekaligus mencapai cakupan pembelajaran. Sejak berdiri pada Mei 2020, kami
terus beradaptasi dengan keadaan new normal, apalagi kami adalah lembaga
pendidikan vokasi. Oleh karena itu, kami juga menerapkan proses pembelajaran
luring untuk menunjang praktik lapangan dengan tetap mengikuti protokol
kesehatan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa proses penerapan
pembelajaran luring (tatap muka) disesuaikan dengan tingkat kasus terpaparnya
Covid-19. Apabila tingkat penyebaran Covid-19 meningkat, maka proses kegiatan
belajar dan mengajar (KBM) dilakukan secara daring. Di lain pihak, dalam
menjalankan proses pembelajaran tatap muka, jelasnyaa,
pihak kampus juga memberikan kebebasan bagi para peserta didik untuk bisa
mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah bila mengalami kendala dan
hambatan.
Strategi
Penerapan Blended Learning
Di lain pihak, ia juga mengungkapkan bahwa
proses pembelajaran daring tidak begitu efektif karena daya serap dalam proses
edukasi tidak bersifat maksimal. Hal tersebut, tambahnya, terlihat dari hasil
evaluasi akhir semester yang tidak terlalu memuaskan. Dalam menjalani KBM secara
daring, paparnya, terdapat beberapa kendala klasik yang sering terjadi, seperti
adaptasi penggunaan tekhnologi pembelajaran yang belum maksimal, fasilitas dan
sarana penunjang yang belum memadai hingga persoalan sosial ekonomi yang
dialami oleh peserta didik. Oleh sebab itu, tambahnya, perpaduan antara proses
pembelajaran daring dan luring adalah solusi yang efektif dalam menanggulangi
hal tersebut.
Selain itu, tambahnya, kampus juga membangun
sinergisitas bersama berbagai pihak untuk mengatasi beberapa kendala tersebut,
seperti Pemerintah Daerah (Pemda), Telkomsel dan beberapa kampus terkemuka
untuk menunjang proses pembelajaran secara daring.
Dalam menunjang pelaksanaan metode blended learning, jelasnya, pihak
Stiper-FB telah berupaya untuk memastikan kesiapan lembaga untuk memiliki
sarana dan prasarana yang berfokus pada infrastruktur tekhnologi informasi (IT)
serta regulasi khusus berupa pelaksanaan teknis terkait pedoman pembelajaran.
Di lain pihak, tambahnya, pihak Stiper-FB menyiapkan klinik kesehatan untuk
memastikan kesiapan gugus Covid-19 di lingkungan kampus.
“Dalam melaksanakan blended learning kami selalu memastikan kesiapan lembaga untuk
memiliki infrastruktur IT dan regulasi khusus berupa pelaksanaan teknis terkait
pedoman pembelajaran. Kami juga memastikan kesiapan gugus Covid-19 di
lingkungan kampus dengan menyediakan klinik kesehatan” jelasnya.
Penerimaan
Mahasiswa Baru
Dr. Nicolaus juga
mengutarakan bahwa Stiper-FB tengah melaksanakan proses penerimaan mahasiswa
baru Tahun Ajaran (TA) 2021/2022 untuk Program Studi (Prodi) Peternakan dan
Agroteknologi. Proses tersebut sudah siap dijalankan sejak Februari lalu dan
dilakukan oleh Tim Kolaborasi yang terdiri dari Pemda, Gereja, lembaga
pendidikan organisasi kemasyarakatan dan stakeholders.
Proses penerimaan mahasiswa baru, tambahnya, berlangsung dalam dua tahap, yakni
01 Maret hingga 30 Mei 2021 dan 01 Juni hingga 15 Agustus 2021. Proses
pendaftaran, seleksi, dan registrasi, sambungnya, berlangsung secara online
melalui website stiperfb.ac.id
dan bebas biaya pendaftaran.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pihaknya
juga bersinergi bersama pihak-pihak terkait untuk melakukan proses pendaftaran
secara offline di beberapa wilayah, seperti
Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Manggarai Timur.
Terkait biaya perkuliahan, ia menjelaskan bahwa
Stiper-FB menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan menyediakan dua beasiswa
utama bagi mahasiswa berprestasi yang terkendala aspek sosial ekonomi, yakni
Beasiswa Stiper-FB Pasti dan Beasiswa Mutiara Belajar.
Ia sangat mengharapkan dengan kehadiran
Stiper-FB di bawah naungan Yayasan Persekolahan Umat Katolik Ngada (Yasukda),
pihaknya bisa berkolaborasi bersama semua masyarakat dan instansi terkait dalam
menghasilkan bonnum commune demi
mewujudkan Sumber Daya Manusia dalam bidang pertanian yang unggul.
“Semoga kehadiran Stiper-FB di bawah Yasukda ini
bisa menjadi wadah kolaborasi dan sinergisitas dalam menghasilkan bonnum commune demi mewujudkan Sumber
Daya Manusia dalam bidang pertanian yang unggul,”
pungkasnya.
Berita: Mario Djegho
Foto: Dokumentasi Stiper-FB
Editor: R. Fahik/ red
0 Comments