Lembata, CAKRAWALANTT.COM – Kepala SMPS
Ampera, Kecamatan Ile Ape, Bibiana
Perada Bali, S.Pd., mengungkapkan
sekolah yang dipimpinnya masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini
sangat penting dalam menyokong keberadaan serta pengembangan lembaga pendidikan
tersebut.
“Sekolah
kami ini serba kekurangan uang. Dana BOS kami pas-pasan saja, siswa-siswi 50 orang. Kami mengharap bantuan
dari pihak ketiga khususnya yayasan, dari dua desa yakni Kepala Desa
Waipukang dan Desa Muruona,
namun keberadaan siswanya hanya cukup adanya,” ungkap Bibiana ketika menerima
kunjungan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, M.Pd., di
sekolah tersebut, Kamis (11/03/2021).
Terkait
aktivitas belajar mengajar, Bibiana mengungkapkan, sejak November 2020 hingga
Februari 2021, KBM tidak bisa berjalan efektif
akibat erupsi gunung api. Hal itu mengakibatkan sekolah ditutup sementara waktu. Sekalipun demikian
dirinya mengaku
tidak putus asa dengan keadaan tersebut.
“SMPS
Ampera berdiri sejak 13 Desember 1972, dan sudah menamatkan ribuan alumi. Kita tahu bahwa SMPS
Ampera adalah sekolah satu-satunya yang pertama dibangun di Kecamatan Ile Ape, pada
tahun-tahun sebelum berdirinya SMP Negeri yang dibangun oleh pihak
pemerintah. SMPS ini sudah berdiri, yang dibangun oleh masyarakat Ile Ape. Namun sampai dengan
saat ini keberadaannya sangat memprihatinkan. Jumlah tenaga PNS 3 orang dan 16 tenaga
honor. Dana yang menjadi kekuatan sumbernya dari dana BOS dan juga sedikit dari
pihak orang tua,” urainya.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Linus Lusi berjanji
akan turut memberikan pehatian bagi sekolah sesuai dengan regulasi yang ada. Dirinya
akan membangun komunikasi dengan berbagai pihak yang bisa berpartisipasi dalam
mendukung keberadaan sekolah tersebut.
Berita dan Foto: Rofinus R. Roning
Editor: R. Fahik/ red
0 Comments