Fr. Nobertus Banusu, CMM., M.Pd. (Foto: Rofinus/ Cakrawala NTT) |
Lembata, CAKRAWALANTT.COM – SMA Katolik Frater Don Bosco Lewoleba mewajibkan peserta didik Kelas XII menulis karya ilmiah untuk diambil sebagai nilai akhir. Karya ilmiah tersebut akan dinilai oleh para guru dimana setiap guru mendampingi peserta didik dalam menentukan judul sesuai dengan pengumpulan data penelitian. Adapun berbagai aspek penelitian itu yakni di bidang pariwisata, bidang pemerintahan, dan bidang pendidikan khususnya aktivitas belajar di masa covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala SMAK Frater Dos
Bosco, Fr. Nobertus
Banusu, CMM., M.Pd., ketika ditemui di ruang
kerjanya beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan, ujian akhir bagi peserta didik menggunakan ujian sekolah secara daring, sedangkan karya ilmiah yang tulis oleh peserta didik tidak diseminarkan, hanya dijilid dan dikumpulkan.
Terkait pembelajaran selama covid-19, Fr. Nobertus mengatakan, terdapat kendala dimana anak-anak diizinkan berlajar dari rumah melalui HP pintar. Hal ini memiliki konsekuensi
bahwa anak-anak harus memiliki HP pintar dan juga pulsa data. Untuk pulsa data, lanjutnya, sebagian ditanggung dari sekolah dan sebagian dibeli oleh orang tua, namun tentu tidak semua anak berasal dari latar belakang keluarga dengan
ekonomi memadai.
“Untuk BDR pada semester ganjil itu anak-anak diwajibkan tinggal di zona
kota Lewoleba untuk
lebih dekat dengan sekolah dan akses internet lebih baik. Namun pada semester
genap siswa-siswi diizinkan pulang ke rumah orang tua. Keberadaan tempat tinggal siswa-siswi ada yang di wilayah Kecamatan Omesuri dan Buyasuri Kedang sekitar 50-an
orang, wilayah Kecamatan Ile Ape, Kecamatan Lebatukan, Kecamatan Atadei, Kecamatan Wulandoni, Kecamatan Nagawutun, dan sebagian bersar yang
berdomisili di Kemacatan Nubatukan yang merupakan jantung pendidikan Kabupaten Lembata,” ungkapnya.
Dirinya berharap agar pada tahun ajaran 2021/2022 mendatang pembelajaran bisa kembali normal yakni
dengan sistem tatap muka. Hal ini penting mengingat pembelajaran daring
selama pandemi ini masih menemui banyak kendala.
“SMA Katolik Don Bosco merupakan
sekolah yang sudah
mendapatkan nilai akreditasi A, dan jumlah program studi ada 2 program yaitu IPA dan IPS dan jumlah siswa 470 dengan tenaga guru dan pegawai 37 orang. Mari bergabung bersama sekolah kami
dengan moto SMA Katolik Don Bosco, “Fides, Scientia Et
Fraternitas”. Visinya, beriman
berlandaskan kasih persaudaraan menuju pribadi manusia seutuhnya, dan Misinya, disiplin dalam
kerja, kerja sama yang erat,
mewujudkan pelayanan yang prima,” pungkasnya.
Berita dan Foto: Rofinus R. Roning
0 Comments