Lembata, CAKRAWALANTT.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., menegaskan, tidak ada kata 100% bagi sekolah untuk meluluskan peserta didik dengan alasan pandemi Covid-19. Hal ini disampaikannya dalam kunjungan kerja di SMAN 1 Ile Ape Timur, Kamis (11/03/2021).
“Ingat, bapak dan ibu kepala sekolah, kelulusan itu tidak gampang atau
harganya murah. Itu tidak. Selama
ini BDR dan cara berlajar yang efektif itu harus ada pasang target supaya anak-anak
kita harus tetap semangat belajar. Kita sebagai guru pasti sudah memiliki
metode belajar yang baik dan cerdas,”
tegasnya.
Lebih lanjut dirinya meminta pihak sekolah untuk tetap memperhatikan ketuntasan belajar peserta didik. Kelulusan
itu, tetasnya, tidak mudah, harus
melalui proses yang panjang walaupun saat ini dua kecamatan di Ile Ape dilanda dua bencana nasional yakni Corona
dan Erupsi Gunung Ile Lewotolok.
“Kelulusan bukan menggratiskan atau menggampangkan siswa, dan naik kelas begitu saja. Tetapi, tahapan proses
pembelajaran dari 122 siswa di SMAN I
Ile Ape timur ini,
BDR, benar-benar terencana dan terukur
sehingga tidak ada kata lulus saja karena corona ataukah karena Erupsi Gunung Ile
Lewotolok,”
ungkapnya.
Ia melanjutkan, “Siswa
tidak diperbolehkan lulus kalau kompetensi siswa dan siswi SMAN 1 Ile Ape Timur tidak memenuhi. Sama
persis juga dengan naik kelas, kita harus betul-betul teruji di masa-masa sulit
itu. Sehingga mudah-mudahan menjadi acuan, ketegasan dari kepala sekolah dan
juga guru-guru
mata pelajaran setiap program. Kalau
anak tidak bisa, ya, katakan tidak bisa. Itu jauh lebih bagus sehingga menjadi
pembelajaran bagi sekolah-sekolah lain.”
Pantauan media, Kadis kehadiran Kadis PK NTT disambut Kepala
SMAN 1
Ile Ape Timur,
Patricia Menge, S.Pd, bersama
segenap warga sekolah. Selain di SMAN 1 Ile Ape Timur, Kadis Linus Lusi juga
melakukan kunjungan kerja ke SMKN I Ile Ape, SMAN 1 Ile Ape, SMPS
Ampera, SMAS Ile Ape, dan SMPN
Satap Ile Ape.
Berita dan Foto: Rofinus
R. Roning
Editor: R. Fahik/ red
0 Comments