Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – SMP Katolik St. Yoseph Naikoten menggelar pentas seni virtual, Sabtu (30/01/2021). Kegiatan ini diikuti perwakilan peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sr. Donatalia Jinung, S.Pd., selaku Bagian Kesiswaan dan Guru Seni Budaya Kelas IX mengungkapkan, acara tersebut merupakan wadah bagi peserta didik untuk menampilkan kreatifitas dan bakatnya.
“Pentas seni ini pertama merupakan ide
dari Romo Kepala Sekolah, lalu ide tersebut disampaikan
kepada guru-guru Seni Budaya Kelas VII sampai IX. Jadi, setelah menyampaikan ide itu, ada kerja sama untuk meningkatkan
kreatifitas anak kebetulan berkaitan dengan bidang studinya. Maka inputnya dalam
bentuk kegiatan seperti ini sehingga anak-anak tetap merasa bahwa mereka
benar-benar belajar,
tidak diam begitu saja kemudian mengembangkan mereka punya kreatifitas di rumah
dalam bentuk apa saja. Contoh yang tadi itu ada yang membawakan tari, membaca puisi, jadi ada kaitannya bidang studi seni
budaya, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,”
ungkapnya.
Sr.
Donatalia menjelaskan, pentas
seni ini akan dilakukan secara rutin setiap hari Sabtu. Dalam setiap kegiatan akan ditampilkan 6 kelas dari Kelas VII – IX
yang akan dibagi dengan jam tampil yang berbeda.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap
minggu dan hari ini kali pertama. Setiap kali pentas itu tampil 6 kelas misalnya ada kerja sama Kelas VII A dan Kelas
VII B tampil bersama,
nanti sebentar jam sekian Kelas VIII A dan Kelas VIII B, nanti jam 12.00 – 12.30 Kelas IX A dan Kelas IX B, tetapi mereka itu dalam momen
masing-masing dengan jam yang berbeda. Jadi anak-anak yang kreatif,
jadi ada MC dalam bahasa Indonesia dan
ada juga yang MC dalam bahasa Inggris. Jadi,
mereka semua yang lebih aktif di dalam. Kami sebagai guru memberi support dengan cara apa yang mereka buat
itu diambil hasilnya,
diambil jadi nilai praktek sehingga kesannya mereka itu tidak hanya sekadar tampil saja dan kami pun tidak
memberi patokan bahwa siswa/i tersebut wajib membawa ini. Jadi apa saja kemampuan
yang ada di dalam diri mereka,
mereka tuangkan lewat kegiatan pentas seni virtual seperti ini. Memang kami
sedikit memaksa mereka,
jadi kalau ada yang tidak ikut akan menghadap ke Romo Kepala Sekolah,” jelasnya.
Sr.
Donatalia menambahkan, orang
tua dan guru pun mengambil peran yang sangat penting dalam acara pentas seni
virtual ini. Terutama guru mata pelajaran dan para wali kelas yang selalu
memberikan support kepada peserta didik.
“Guru mata pelajaran dan wali kelas
serta kepala sekolah memberi support
dengan catatan bahwa akan mendapatkan nilai. Anak-anak bukan hanya sekadar tampil untuk menghabiskan paket
data tetapi apa yang mereka buat itu mendapatkan nilai sehingga mereka itu
semangat dan mereka pun memberikan respon dan mereka senang serta sadar bahwa
mereka memang lagi sekolah meskipun online.
Memang dari sekolah harus sebaik mungkin untuk meningkatkan kreatifitas anak
sehingga merasa bahwa kami memang sedang sekolah,” urainya.
Terkait manfaat
dari kegiatan tersebut, Sr. Donatalia menyebut
beberapa hal di antaranya meningkatkan daya cipta anak. Selain itu kegiatan
tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik.
”Kalau
manfaatnya memang ini sangat bermanfaat untuk saya sebagai guru mata pelajaran
seni budaya. Manfaat yang pertama itu meningkatkan daya cipta pada anak,
kreatifitas dan kemudian ini juga membuat anak-anak yang awalnya merasa tidak
mempunyai bakat apa-apa namun dengan adanya kegiatan ini mereka lebih bisa
menunjukkan bakat yang mereka miliki dan menunjukkan bahwa mereka juga bisa
seperti teman-teman yang lain,”
pungkasnya.
Berita Foto:
Kiki Amin, Ira Luik, Baldus Sae
0 Comments