Lembata,
CAKRAWALANTT.COM – Akibat
erupsi
gunung Ile Lewotolok akhir 2020 lalu, SMAN 1 Ile
Ape Timur belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara normal. Hal
ini disampaikan Kepala SMAN 1 Ile Ape Timur, Patricia Menge, S.Pd., kepada media
ini beberapa waktu lalu.
Menurutnya,
aktifitas masyarakat
Kecataman Ile dan Kecamatan Ile Ape Timur sejak terjadinya erupsi tersebut masih belum berjalan normal. Demikian pula halnya dalam aktifitas KBM di sekolah, mulai tingkat PAUD sampai tingkat SMA. Sampai dengan awal bulan Januari
2021, ungkapknya,
warga
setempat masih merasa trauma.
“Sudah ada jalan keluar untuk
mengatasi situasi erupsi ini namun pihak masyarakat dan pemerintah Kabupaten
Lembata belum mengijinkan untuk ada proses KBM. Pada tahun ini kami sangat
kewalahan dan sangat ditantang dengan situasi mulai ini,” ungkapnya.
Patricia
Menge menambahkan, sebagai
pimpinan di sekolah tersebut, dirinya
tetap berusaha untuk mengatasi situasi dengan menciptakan
terobosan yakni membangun
komunikasi dengan para
guru dan terutama dengan orang tua untuk mengizinkan anak-anak agar tetap mendapatkan belajar dari
rumah. Cara lain yang sekolah
lakukan adalah anak-anak dibagi dalam kelompok belajar.
“Yang menjadi sasaran lagi pada
pertengahan akhir bulan November dan Bulan Desember 2020 kami tidak bisa
mengumpulkan anak-anak. Situasi ini kami sebagai guru tidak memaksa anak-anak
untuk duduk berkumpul. Sampai dengan saat ini di awal bulan Januari 2021 kami belum
mendapatkan petunjuk tepat dari pihak pemerintah tentang situasi KBM,” jelasnya.
Kendati
demikian, Patricia Menge mengaku sudah mengumpulkan para
guru untuk mengadakan rapat dan
diskusi terkait langkah strategis
yang dapat dilakukan.
Hasilnya
pihak sekolah tetap
mendekati anak-anak untuk mengadakan KBM di rumah kepala sekolah di Kelurahan Wangatoa.
“Karena mengingat anak-anak Kelas XII bulan Pebruari 2021 harus ujian.
Pihak sekolah tetap melakukan pendekatan secara baik kepada orang tua, dan juga anak-anak mulai dari
Kelas X, XI, dan XII untuk mengadakan BDR
dengan cara membagikan modul-modul. Apapun dilakukan untuk negeri ini khusus anak-anak generasi bangsa, pihak sekolah tetap berkoordinasi
dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT untuk melihat secara dekat kondisi
bencana pendidikan yang dihadapi
SMAN 1 Ile Ape Timur dan juga seluruh sekolah yang ada di dua kecamatan yang terdampak erupsi Ile Lewotolok,” pungkasnya.
Berita
dan Foto: Rofinus R. Roning
Edtiro:
R. Fahik
0 Comments