Flores
Timur, CAKRAWALANTT.COM – Satu lagi lembaga pendidikan
Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) bakal hadir di ujung timur daratan Pulau
Flores, tepatnya di Koten Walang, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores
Timur, NTT.
Hal tersebut berdasarkan
kesepakatan pertemuan perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, dan tokoh adat
dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur, di Desa Koten Walang,
Selasa (20/10/2020). Masyarakat Koten Walang melalui para tokoh tersebut
mempunyai harapan akan hadirnya sebuah lembaga pendidikan menengah atas di
wilayah tersebut guna mendekatkan pelayanan pendidikan.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kantor Kemenag Flotim, Yosef Aloysius Babaputra dalam keterangannya mengatakan,
pertemuan dengan para tokoh di Koten Walang merupakan inisiatif masyarakat
setempat untuk membicarakan langkah-langkah terkait pendirian sebuah lembaga
pendidikan SMAK di wilayah itu.
“Kami diundang oleh masyarakat
Koten Walang untuk duduk bersama membicarakan proses pendirian SMAK dan melihat
kembali proposal pendirian yang bakal mereka ajukan ke Ditjen Bimas Katolik
Kementerian Agama RI,” ungkapnya.
Yosef Aloysius menjelaskan bahwa
dalam pertemuan tersebut masyarakat mempunyai keinginan yang kuat dalam merespon
peluang yang diberikan oleh pemerintah melalui PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
“Kami menangkap antusiasme,
semangat yang berkobar-kobar dari masyarakat di sini, bahkan SMAK tersebut
nantinya diberi nama SMAK Mater Sanctae Spei,” jelasnya.
Masyarakat, menurutnya, sejak
tahun 2017 mulai merencanakan untuk mendirikan
SMA, kemudian melalui beberapa kali rapat koordinasi, mereka mengambil
keputusan untuk mendirikan Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) sesuai
informasi yang mereka peroleh tentang lembaga pendidikan keagamaan binaan
Kementerian Agama RI.
Masyarakat Koten Walang juga
mengakui anak-anak mereka banyak yang putus sekolah setelah tamat SMP karena
harus menempuh perjalanan jauh ke SMA di pusat kecamatan atau ke Larantuka.
“Ekonomi kami seperti ini,
biaya sekolah di tempat jauh pasti lebih mahal, terima kasih karena Kementerian
Agama bisa membantu kami mewujudkan harapan kami nanti,” ungkap salah satu
tokoh masyarakat.
Daya dukung untuk mewujudkan
pendirian SMAK telah mereka siapkan yakni lahan seluas 2,5 ha, bangunan gedung sudah
dikomunikasikan dengan pemerintahan setempat untuk awal pendidikan, SDM
juga sudah disiapkan baik guru-guru SMP,
masyarakat Koten Walang sendiri, bahkan 5 pastor pasionis menyatakan
siap menjadi tenaga guru SMAK nantinya.
“Ini modal awal kami, untuk
mewujudkan pendirian SMAK di wilayah kami,” tambah mereka. (Humas-Peter/RZK/red)
0 Comments