Kota
Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Pemerintah Kota Kupang menyambut baik
gerakan literasi yang dijalankan Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT terutama
di sekolah-sekolah di NTT. Karena itu pada semester genap tahun 2020 ini,
pemerintah Kota Kupang menjalin kerja sama dengan MPC NTT untuk menggelar
bimbingan teknis literasi di sekolah-sekolah, terutama tingkat SMP/MTs.
Sedianya, kegiatan tersebut akan berlangsung pertengahan April 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., awal
Januari 2020. Ditemui di kantornya, Dumuliahi Djami, mengungkapkan bahwa
pihaknya menyambut positif gerakan yang dilakukan MPC NTT. Hal tersebut
menurutnya, sangat penting bagi guru dan juga peserta didik.
“Tentang literasi sekolah kami
anggap ini adalah kegiatan yang positif, yang kita bisa lakukan agar guru-guru
yang selama ini menghadapi masalah-masalah menulis artikel, bagaimana menulis
karya tulis ilmiah dalam rangka kenaikan pangkat, ya mungkin dengan kegiatan
ini bisa dibantu. Selain itu, kami ada rencana yang termasuk mimpi bersama
kita, tidak saja hanya guru tetapi siswa juga bisa mengenal talentanya,”
ungkapnya.
Dirinya mengharapkan kegiatan
yang positif tersebut dapat diikuti oleh guru dan siswa secara baik sehingga
dapat menghasilkan sesuatu yang positif pula. Bahkan, pihaknya akan memberikan
dukungan agar hasil tulisan guru dan siswa dapat diterbitkan dalam bentuk buku.
“Diharapkan dengan kerja sama
kita ini, yang berminat untuk menulis bersama-sama mereka masuk dalam pelatihan
itu. Dan harapannya hasil dari tulisan-tulisan itu dapat diterbitkan dalam
buku, dan buku itu kita kembalikan kepada sekolah sebagai makanan atau santapan
bagi mereka untuk mereka bisa membaca hasil karya mereka atau hasil karya teman
mereka,” jelasnya.
Terkait tindak lanjut kegiatan tersebut,
Dumuliahi Djami, mengatakan, jika hasilnya positif, maka pihaknya akan
menjadikan literasi sebagai program tahunan yang wajib dijalankan
sekolah-sekolah. Kegiatan yang dimaksud, tambahnya, dapat bersumber dari dana
BOS maupun dana lainnya sesuai regulasi di sekolah.
“Kalau dia bersifat positif,
bahwa ini kemudian melahirkan penulis-penulis baru, maka tiap tahun wajib dilakukan.
Kita mencetak penulis-penulis baru yang intinya berkelanjutan untuk bisa
menghasilkan buku-buku baru juga,” tambahnya. (red/adv)
0 Comments