Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

BIARA SUSTERAN AHKYB, BUKA TAMAN BACA

Kupang, Cakrawala NTT - Membangun pendidikan adalah tugas seluruh komponen masyarakat. Pemerintah dan sekolah bukan lagi menjadi pemain tunggal dalam hal urusan pendidikan. Dalam hal ini, semua stakeholders pendidikan harus mampu bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan mutu pendidikan.  Biara Susteran Konggregasi ABDI Hati Kudus Yesus Berduka (AHKYB) membuka taman baca bagi anak-anak yang berada di sekitar Osiloa - Kupang Tengah. Taman baca yang diberi nama Taman Baca Cakrawala ini terbuka untuk semua anak dari berbagai latar belakang baik suku, agama, ras dan golongan.


Sr. Magdalena Meo, AHKYB
Suster Magdalena Meo, AHKYB selaku pendiri taman baca ini berkisah jika dirinya sangat gemar membaca sejak kecil. Ia sungguh merasakan manfaat membaca. Menurutnya, anak-anak harus dibiasakan sejak dini untuk gemar membaca. Dengan membaca, cakrawala pemikiran mereka terbuka sehingga mampu berpikir kritis dan beradaptasi dengan segala bentuk kemajuan zaman ini.
"Sejak kecil saya suka membaca.  Awalnya saya bercita-cita menjadi penulis dan pengacara. Namun dalam perjalanan waktu saya akhirnya memutuskan untuk masuk biara. Di sinilah saya justru mempunyai banyak waktu untuk membaca dan menulis. Jika saat ini saya mampu menguasai beberapa bahasa seperti Bahasa Italia dan Inggris serta menghasilkan beragama bentuk karya tulis, itu karena saya suka membaca. Pertama kali ditempatkan di Osiloa - Kupang Tengah setelah belasan tahun bertugas di Italia, saya menemukan banyak anak-anak yang butuh pendampingan lebih khususnya dalam hal membiasakan mereka untuk membaca. Maka atas seiizin pimpinan dan rekan-rekan Suster, saya mendirikan taman baca Cakrawala ini," kisah Suster Lency.
Dalam meningkatkan pelayanan Taman Baca Cakrawala, Suster Lenchy berharap adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa untuk menambahkan jumlah koleksi buku yang ada dan fasilitas penunjang lainnya seperti kursi dan meja. 
"Selama ini kita berjalan apa adanya. Buku yang ada saat ini adalah buku yang dipinjam dari perpustakaan biara dan buku yang lainnya disumbangkan oleh beberapa keluarga di Jakarta. Berharap ke depan, pemerintah desa bisa mengalokasikan anggarannya untuk melengkapi fasilitas taman baca ini," pinta biarawati berdarah Bajawa ini.
Taman baca ini dibuka setiap Sabtu dan Minggu dari pukul 15.00-17.00 WITA. Dari waktu ke waktu jumlah anak yang hadir semakin banyak. Data terakhir, jumlah anak baik laki-laki maupun perempuan yang rutin datang membaca di Taman  Baca Cakrawala ini berjumlah 78 anak. Selain taman baca Cakrawala, rumah Biara Susteran AHKYB membuka Tempat Penitipan Anak (TPA) mulai dari usia satu hingga 6 tahun. (GR)
Buku bacaan I

Buku Bacaan II




Post a Comment

0 Comments