Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Evaluasi Beasiswa Penelitian, Sekjen Kemenag: Riset Harus Berdampak



Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, meminta agar penelitian yang dilakukan dalam program Riset Indonesia bangkit (MoRA The Air Funds) berdampak pada masyarakat.


“Riset-riset dengan anggaran ratusan juta bahkan miliaran harus mendatangkan manfaat dan berdampak langsung kepada masyarakat. Dampak sosial, ekonomi, budaya dan pembangunan,” tegas Kamaruddin Amin saat membuka Evaluasi dan Koordinasi Pendanaan Riset Indonesia Bangkit (MoRA The Air Funds), Senin (8/12/25) di Jakarta.


Dikatakan Kamaruddin Amin, anggaran penelitian yang besar, mulai dari 500 juta hingga 2 milar, harus menghadirkan solusi atas pelbagai problem kemasyarakatan dan kebangsaan.


“Kita ingin riset MoRA The Air Funds dikelola secara professional dan dibantu oleh Tim yang expert, sehingga menghasilkan keluaran riset yang berdampak,” tegas Kamaruddin.


Ia berharap agar Diktis dan Puspenma bersinergi dan berkolaborasi untuk mendesain riset yang bagus.


“Puspenma bertanggungjawab untuk pembiayaannya sementara Diktis merancang disain riset secara sistematis”, katanya.


Di hadapan peserta evaluasi, Kamaruddin Amin mengatakan seleksi proposal harus profesional, ditangani oleh sebuah tim yang expert, sehingga menghasilkan para peneliti yang bernar-benar qualified.


"Harus juga di evaluasi penyelenggaraan riset, tahun 2024 bagaimana dampaknya sehingga memudahkan kami untuk mengusulkan tambahan anggaran kepada LPDP," katanya.


Hadir juga dalam giat ini, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Sahiron Syamsuddin; Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma), Ruchman Basori; Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Nur Khafid; Ketua Tim Investasi Pendidikan, Kerja Sama, dan Riset, Hendro Dwi Antoro; serta para Kasubtim dan juga pegawai pada Direktorat Diktis dan Puspenma.


Kepala Puspenma, Ruchman Basori, mengatakan bahwa sejak 2024 hingga 2026, Kementerian Agama mendapatkan anggaran riset sebanyak 50 miliar per tahun. Pada 2027 sampai 2029, Ruchman optimis akan ada kenaikan sejalan dengan komitmen penanganan yang professional dan banyaknya dosen yang antusias mengajukan proposal riset.


“Pada 2024 kita telah menyeleksi 362 proposal dan lolos seleksi 47 tim periset dan pada tahun 2025 akan mengambil kurang lebih 90 Tim Periset dengan 90 judul penelitian,” terang Ruchman.


Direktur Diktis, Sahiron Syamsuddin, berkomitmen menjalin kerja sama dengan Puspenma untuk melahirkan karya-karya penelitian guna memperkuat ekoteoloi, kurikulum berbasis cinta, dan pengembangan ekonomi umat.


“Kita akan dorong para periset untuk mengambil tema-tema yang selama ini menjadi konsen Bapak Menteri Agama terutama ekoteologi, kurikulum berbasis cinta, dan pengembangan ekonomi umat,” kata Sahiron. (Ulfah/Kemenag)


Post a Comment

0 Comments