Pose bersama. |
Sikka, CAKRAWALANTT.COM - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Iwan Syahril,
mengapresiasi ekosistem pendidikan di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara
Timur, yang telah mendukung penuh gerakan Merdeka Belajar.
Hal itu disampaikan saat ramah tamah tim
Ditjen PAUD Dikdasmen dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Nusa Tenggara
Timur dengan perwakilan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sikka di Maumere, Selasa
(7/5/2024).
Iwan mengungkapkan, selama dua hari
kunjungannya ke beberapa sekolah di Kabupaten Sikka dan berdialog langsung
dengan para Guru Penggerak, ia melihat gerakan Merdeka Belajar yang begitu
otentik. Proses transformasi pendidikan yang dilakukan oleh para pendidik di
Kabupaten Sikka, terang Iwan, mungkin terlihat biasa saja bagi mereka yang
menjalankan. Namun proses tersebut sesungguhnya sesuatu yang luar biasa jika
dilihat dari perspektif di luar ekosistem pendidikan kabupaten tersebut.
“Kami melihat sebuah gerakan Merdeka
Belajar yang betul-betul otentik yang terjadi di lapangan. Bagaimana mereka
(kepala sekolah, pengawas, dan guru) berbicara, bagaimana mereka bercerita,
bagaimana mereka bertanya, semuanya itu didasarkan oleh sebuah nilai sebagai
seorang pendidik yang betul-betul murni seorang pendidik,” kata Iwan.
“Banyak hal yang bagi mungkin para
pendidik Sikka terkesan biasa, 'Ya memang begini kami, ya sudah kami jalankan,'
tapi yang mereka lakukan sesungguhnya sesuatu yang (luar biasa) tidak banyak
dilakukan di ekosistem pendidikan lain. Mereka melampaui, tapi mereka merasa
biasa saja, memang itu sudah menjadi bagian dari diri mereka,” lanjut Iwan.
Dirjen PAUD Dikdasmen juga menjelaskan,
Kabupaten Sikka sebagai lokasi kunjungan bukan sembarang pilih, tapi
berdasarkan data dan analisis dari perkembangan ekosistem pendidikan yang
dihimpun oleh tim Kemendikbudristek. Iwan menerangkan, untuk menghimpun data
saat ini tidak perlu turun kelapangan, karena tim Kemendikbudristek dapat
memantau berbagai dinamika dan perkembangan dari platform sumber data.
“Sekarang kita bisa memantau dari
berbagai sumber data, apa yang sedang terjadi di lapangan, walaupun ini
tentunya masih perlu terus dikonfirmasi ketika turun ke lapangan. Tapi apa yang
kami lihat, bahwa para pendidik dan pemerintahan daerah di Kabupaten Sikka
memiliki sinergi yang mendorong dan menguatkan tujuan transformasi pendidikan
Merdeka Belajar,” terang Iwan sembari mengapresiasi.
Sementara itu Konstansia Tupa Arankoja,
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sikka
mengungkapkan, pemda terus mendukung langkah-langkah transformasi pendidikan
yang dihadirkan pemerintahan melalui gerakan Merdeka Belajar. Menurutnya pemda
selalu meyakini bahwa perbaikan sektor pendidikan adalah bagian terpenting
untuk meningkatkan sumber daya manusia daerah di masa mendatang.
“Kami juga terus menunggu
langkah-langkah selanjutnya apa yang bisa kita lakukan bersama untuk arah
pembangunan daerah yang lebih baik ke depannya,” kata Konstansia.
Hal senada turut diungkapkan Kepala
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka, Germanus
Goleng. Ia menjelaskan, salah satu kebijakan pemda yang selalu dikoneksikan
dengan gerakan Merdeka belajar adalah peningkatan kompetensi guru, termasuk
mendorong para guru untuk berproses dengan memanfaatkan fitur-fitur teknologi
pendidikan disediakan Kemendikbudristek.
“Termasuk bagaimana keberpihakan APBD,
khususnya di Dinas PKO, kita menganggarkan juga kegiatan-kegiatan untuk
peningkatan kompetensi guru. Teristimewa peningkatan kompetensi literasi,
numerasi, dan karakter,” tegasnya.
Dukungan Pemda Sikka terhadap Merdeka
Belajar, terang Germanus, turut
dibuktikan dengan mendorong para guru untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak
dan mengangkat Guru Penggerak menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Sampai dengan angkatan ke-10 Kabupaten Sikka sudah mempunyai 319 orang Guru
Penggerak, 26 orang di antaranya telah diangkat menjadi kepala sekolah, dan 10
orang sebagai pengawas sekolah.
“Hal nyata, nilai positif yang dapat
dilihat dari kemajuan gerakan Merdeka Belajar adalah indeks Standar Pelayanan
Minimal (SPM) untuk Kabupaten Sikka. Pada tahun sebelumnya kita masih berada
pada level rendah. Tetapi di tahun 2023 kemarin hasil asesmen di rapor pendidikan
kita sudah meningkat ke ‘tuntas mudah’. Ini salah satu dampak dari adanya
program Guru Penggerak dan Merdeka Belajar secara umum,” tutup Germanus. (BPMP NTT/MDj/red)
0 Comments