Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

KAU YANG REDUP

 



KAU YANG REDUP

Puisi Marlin Lering*

 

Dunia hanya panggung opera.

Sekitarmu adalah fana.

Seumpama lakon,

kudu dilakonkan.

Sekitarmu adalah fana.

Kau yang redup,

apakah kau akan redup?

Padahal hidup masing panjang,

hal baru bisa dibuat,

masa depan menunggumu,

asa harus kau gantung setinggi langit.

 

*Guru SMA Negeri 1 Maumere

 

MENGGAPAI SURGA

Puisi Diro Darius*

 

Pintu cinta istana kerajaan abadi

kian menanti dengan kasih setianya.

Dia menuntun aku,

Neraka di kakiku,

Surga di kepalaku,

bertumpu harapan nan suci

warisan cinta nenek moyang.

 

Ada jari jemari harapan

memandang Surga.

Tali kasih siraman rohani,

santapan rohani,

bakal menuju istana abadi.

Kerjaan Surga sudah dekat,

tobatku merah jingga

membakar spirit menuju istana kekal.

 

(10/10/2000)

 

*Guru SMA Negeri 1 Maumere

 

SEPASANG MATA

Oleh : Susana Marista*

 

Malam tak berbintang. Langit gelap. Rasaku sepasang mata menatap dari langit begitu jauh, tapi rasanya begitu dekat. Sepasang mata itu menatapku dengan sorot penuh sangsi, muncul tanya dalam benakku, “Bahagiakah kau di sana, kasihku?”

 

Sedalam laut kasihku padamu, sepasang mata indah, tapi kehilangan telah mematahkan semangatku.

 

Tujuh tahun sudah, sejak sayap-sayap itu mengepak membawamu ke negeri tak terjangkau nalarku, belum juga aku sanggup mengingat dan membalas jasamu, kau telah beranjak ke negeri seberang tanpa kudengar kata akhir dari mulutmu.

 

Sepasang mata menatap begitu jauh tetapi begitu dekat. Ayah. . . 7 tahun sudah kepergianmu membekas nyata dalam sanubariku. Nasihatmu, marahmu, sedihmu, deritamu, keteladananmu, leluconmu sungguh membekas, Ayahku.

 

Rinduku meletup-letup, berkejaran dengan waktu, tetapi tak sampai-sampai juga di ufuk kerinduanku padamu, Ayahku.

 

Sepasang mata penuh perjuangan berpedar-pedar menatapku penuh cinta dan harapan akan bahagiamu di keabadian, Ayahku.

 

*Guru SMA Negeri 1 Maumere


(red)



Post a Comment

0 Comments