Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

UNESCO: VIRUS CORONA GANGGU AKTIFITAS SEKOLAH


Paris, CAKRAWALANTT.COM – United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan, penyebaran virus corona telah mengganggu aktifitas sekolah. UNESCO mencatat, sekitar 290,5 juta pelajar di seluruh dunia harus meliburkan diri karena virus corona. Banyak negara memutuskan menutup sekolah dalam upaya menahan penyebaran virus itu.

Virus corona telah menyebar dari Cina ke sekitar 80 negara. Virus ini pun menginfeksi lebih dari 95 ribu orang dan menyebabkan kematian lebih dari 3.200 orang sejak Desember tahun lalu. Italia merupakan negara yang baru mengumumkan untuk menutup semua sekolah dan universitas hingga setidaknya 15 Maret. Pemerintah Italia mendorong pengajaran dilakukan secara daring karena berusaha memperlambat tingkat kontaminasi di negara Eropa yang paling parah terkena dampak.

Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, mengatakan, anak-anak dan remaja yang kurang beruntung adalah mereka yang cenderung paling terdampak dengan adanya penutupan sekolah.

“Meskipun penutupan sekolah sementara sebagai akibat dari masalah kesehatan dan krisis lain bukan hal yang baru, sayangnya, skala global dan kecepatan gangguan pendidikan saat ini tidak tertandingi dan jika diperpanjang, dapat mengancam hak atas pendidikan,” kata Azoulay, seperti dikutip dari laman resmi unesco.org pada Jumat (6/3/2020).

UNESCO mencatat, hingga 4 Maret 2020, 22 negara telah mengumumkan penutupan sekolah sementara demi mencegah penyebaran COVID-19. Sebelumnya, hanya Tiongkok yang menerapkan kebijakan tersebut. Mereka mengungkapkan, sudah ada sembilan negara yang menerapkan penutupan sekolah secara lokal untuk mencegah penyebarab virus corona. Apabila ini diperluas menjadi kebijakan nasional, 180 juta anak dan remaja pelajar lain akan terdampak.

UNESCO menyatakan bahwa meski bersifat sementara, penutupan sekolah berdampak pada berkurangnya waktu pengajaran dan bisa berdampak pada prestasi. Selain itu, kerugian lain yang akan muncul adalah rasa tidak nyaman pada keluarga serta turunnya produktivitas ekonomi karena orangtua harus mengurus anak sekaligus bekerja.

Maka dari itu, UNESCO mendukung implementasi program pembelajaran jarak jauh dalam skala besar serta merekomendasikan aplikasi dan platform pendidikan yang terguna serta dapat digunakan sekolah dan guru untuk menjangkau peserta didik dari jarak jauh. (sumber: liputan6.com dan republika.co.id)



Post a Comment

0 Comments