Kota
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Guna menjawab langkah pemerintah menata
dan mengembangkan sejumlah tempat sebagai tempat wisata, Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang berencana mengembangkan berbagai potensi wisata yang ada. Salah satunya adalah situs meriam peninggalan Perang Dunia II.
Hal ini diungkapkan oleh Lurah
Nunbaun Delha, Nixon Alexander Nggauk, SH. kepada media usai Rapat Koordinasi RT/RW tingkat Kelurahan Nunbaun Delha, Kamis (28/03/2019). Kelurahan Nunbaun Delha akan lebih giat dalam memperkenalkan situs
sejarah tersebut kepada masyarakat.
“Secara umum kita publikasikan
dan kemudian kita bekerja sama dengan komite sekolah untuk memperkenalkannya ke
sekolah-sekolah,” kata Nixon.
Selain mengembangkan situs
sejarah tersebut, ada pula perencanaan untuk membangun kampung wisata. Perencanaan
ini akan dimulai dari RW 5 yang berada di daerah pesisir. Kemudian akan
berlanjut ke RW lain yang memiliki potensi yang sama.
Hal unik lainnya yang hendak
dikembangkan adalah dengan membangun rumah-rumah adat. Rumah yang dibangun
merupakan rumah warga yang bersedia direhap atau dibangun kembali.
“Selain itu akan dibangun
rumah-rumah adat sesuai etnis yang ada di kelurahan. Dikomunikasikan dengan
tuan rumah dan jika berkenan, pemerintah akan membangun rumah adat sesuai etnis
tuan rumah,” papar Nixon.
Dalam rapat bulanan ini, lanjut
Nixon, dibahas pula tentang penyelenggaraan pemerintah yang diselenggarakan
oleh pihak RT maupun RW sebagai pembantu pemerintah. Menurutnya, selama ini RT
maupun RW selalu bekerja sama dan hubungan komunikasi bersama pihak kelurahan terjalin baik.
Terkait dengan permasalahan
sampah, lurah yang baru menjabat tiga bulan terhitung sejak Desember 2018 ini
menjelaskan bahwa langkah yang diambil kelurahan adalah dengan pembersihan. Ada
jadwal kerja bakti pembersihan. Dengan kerja bakti ini, Nixon berharap agar
permasalahan tentang sampah bisa teratasi.
“Sudah ada jadwal kerja bakti. Hari Senin hingga Sabtu diisi dengan kerja bakti.
Ada 12 RW jadi satu hari 2 RW. Senin RW 1 dan RW 2, Selasa RW 3 dan 4, dan
seterusnya hingga Sabtu. Ini merupakan pembagian jadwal rutin,” jelas Nixon.
Nixon menerangkan pula bahwa
sejauh ini tidak ada potensi konflik sosial. Menurutnya, masyarakat di
kelurahan ini sudah sadar akan ketertiban dan hukum sehingga jika ada masalah,
masyarakat selalu berdialog dalam menghadapi konflik yang ada. (HM/RZ)
0 Comments