Kota
Kupang, CakrawalaNTT.com – Egusem Pieter Tahun dan wakilnya Johny Army
Konay resmi dilantik menjadi Bupati dan wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS)
oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Aula El Tari Kupang, Kamis (14/2/2019).
Usai dilantik, kepada para awak media, Bupati TTS, Epy Tahun menjelaskan
beberapa langkah awal yang akan dilakukannya bersama wakilnya Army Konay.
“Pertama-tama, kami akan
berusaha untuk menyukseskan pemilihan presiden dan wakil presiden dan pemilihan
legislatif,” kata Epy Tahun.
Menurutnya, jika Pesta
Demokrasi tersebut berlangsung aman dan lancar maka program lainnya akan terselenggara dengan baik.
Epy Tahun juga
menggambarkan permasalahan-permasalahan yang ada di TTS. Kemiskinan menjadi permasalahan utama di TTS. Saat
ini, TTS merupakan kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di NTT.
“Banyak permasalahan di
TTS. Pertama kemiskinan, kita angka tertinggi di NTT. Ada pula masalah stunting (gizi buruk, red.), masalah
kesehatan, masalah air bersih, dan masalah infrastruktur,” jelas Epy Tahun.
Dalam
seratus hari kerja, yang pertama diperhatikan adalah soal kebersihan. Pemerintah
akan mengutamakan penyelesaian permasalahan yang tidak menggunakan dana.
“Untuk seratus hari
pertama kerja, kami akan menyelesaikan permasalahan kebersihan dan air bersih.
Kami mengutamakan yang belum menggunakan dana. Kebersihan tidak membutuhkan
dana,” kata Epy Tahun.
Pemasalahan mengenai kurangnya air bersih sangat penting untuk segera diatasi. Menurutnya, semua
fasilitas untuk mengalirkan air bersih sudah dimiliki oleh TTS namun banyak
proyek yang mangkrak menyebabkan program tidak maksimal.
“Air bersih di TTS,
banyak proyek yang mangkrak, 15 tahun mangkrak. Ada beberapa wilayah yang
kekurangan air. Ada air, ada pipa, semua fasilitas ada tapi tidak bisa dimanfaatkan
dan kita akan optimalkan. 100 hari kerja bisa. Saya sendiri adalah mantan kepala dinas PU jadi tahu. Kami akan optimalkan itu untuk dijalankan,” jelas Epy.
Pembangunan Berbagai Bidang
Pembangunan Berbagai Bidang
Selain seratus hari kerja, kepada media, Epy Tahun
juga menjelaskan beberapa program pembangunan lainnya. Di antaranya,
pembangunan lapangan terbang di Amanatun, bendungan Temef, Pembangkit Listrik
Tenaga Angin, dan universitas serta
pengembangan potensi wisata Kabupaten TTS.
Untuk transportasi udara
sendiri sudah disiapkan satu lokasi pembangunan. Lapangan terbang rencananya
akan dibangun di Amanatun.
“Memang dekat dengan Atambua
tapi seperti di Flores tiap kabupaten sudah punya lapangan terbang, mengapa di
TTS tidak. Ini sudah masuk pada studi
kelayakan dan ini juga akan kami dorong,” jelasnya.
Pemerintah juga akan
mendorong pembangunan Bendungan Temef. Bendungan tersebut merupakan salah satu
proyek strategis nasional.
“Mungkin tahun 2019 ini,
sudah bisa konstruksi utama. Tahap persiapan sudah bagus,” kata Epy.
Dalam waktu dekat, kata
Epy Tahun, akan didorong untuk segera dibangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga
Angin/Bayu (PLTB). Listrik tenaga angin ini untuk sementara menjadi yang
terbesar di Asia Tenggara.
“Ada listrik tenaga
angin yang berkekuatan kurang lebih 80Megawatt dan jika jadi, mungkin listrik
di daratan Timor tidak perlu beli lagi. Ini sudah dalam proses tender namun
sedikit terkendala mengingat Kementerian belum mengeluarkan harga jual listrik,
kira-kira berapa yang mereka beli. Ini sementara didiskusikan,” papar Epy.
Bidang pendidikan pun
disinggung. Epy mengatakan bahwa Kabupaten TTS berencana untuk mendirikan sebuah
universitas.
“Hampir semua kabupaten
di daratan Timor punya universitas, TTS begitu luas dan punya sekolah serta
lulusan begitu banyak tapi tak ada universitas. Kami sudah ada diskusi terbatas
dengan beberapa profesor, jadi kami meminta masukan untuk membangun universitas,”
jelas Epy.
Sementara itu di sektor pariwisata, Epy Tahun berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi wisata yang dimiliki Kabupaten TTS. Destinasi wisata di TTS akan lebih giat dipromosikan. Pariwisata akan terus dikembangkan dan didorong sehingga target kunjungan wisata tercapai. (RZ)
0 Comments