Kota
Kupang, CakrawalaNTT.com - Dalam rangka mengintensifkan dan
menyebarluaskan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Program Pengimbasan
PPK bagi para kepala sekolah SD dan SMP di Kota Kupang. Kegiatan yang
berlangsung di SMP Negeri 9 Kota Kupang itu diikuti oleh 25 peserta yang dari
berbagai sekolah di Kota Kupang sejak Senin (17/8/2018) hingga Kamis
(20/8/2018).
Para kepala SD yang
diundang adalah yang berada di sekitar SMPN 9 Kota Kupang. Sementara para
kepala SMP yang diundang tidak saja dari sekolah negeri tetapi juga sekolah swasta dengan
memperhatikan aspek penyebarluasan program serta keterwakilan seperti sekolah
swasta Katolik, Islam, Kristen dsb. Diharapkan sekolah-sekolah ini dapat
mempraktekan Program PPK di sekolah masing-masing dan kepada lingkungan di
seputarnya.
Dalam kegiatan ini, para
peserta mendapat materi terkait penguatan pendidikan karakter sehingga dapat menerapkan
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah. Materi utama yang diberikan
adalah pendekatan pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan
masyarakat sesuai potensi lingkungan dan kearifan lokal yang ada. Selain itu,
para peserta juga mendapat materi terkait kebijakan pendidikan nasional terkini
serta praktik baik dari sekolah piloting program Penguatan Pendidikan Karakter.
Selain input materi,
kegiatan ini juga dilakukan dengan metode curah pendapat, diskusi, dan simulasi
serta kunjungan ke sekolah rintisan . Kunjungan ke sekolah rintisan dimaksud
agar para peserta dapat melihat, merasakan, dan mencontoh penerapan PPK secara
implicit dan eksplisit.
Suwandi, salah satu
fasilitator kegiatan ini, menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari
upaya menyukseskan program nasional PPK. Keberhasilan program ini memerlukan
partisipasi semua pihak, tidak hanya pihak sekolah tapi juga keluarga dan
masyarakat (komunitas). Menurutnya, keluarga dan masyarakat harus mendukung
program ini sehingga praktik baik yang telah dimulai di sekolah dapat juga dirasakan di rumah dan masyarakat
melalui relasi yang sehat sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi prioritas
dalam program ini yaitu religius, nasionalisme, gotong royong, kemandirian, dan
integritas.
“Jangan sampai di
sekolah anak diajarkan agar jangan memaki atau mengeluarkan kata-kata kotor
tetapi di rumah orang tua menghadirkan kebun binatang ke dalam rumah,” tutur
Suwandi menyinggung kebiasaan yang jamak ditemui dalam keseharian.
Senada dengan itu, salah
satu panitia pelaksana kegiatan ini yang juga merupakan wakil kepala sekolah
SMPN 9 Kota Kupang, Daniel Rihi, menambahkan, keberhasilan program ini
ditentukan juga oleh faktor keteladanan. Daniel memakai teori ular sebagai
contoh. Menurutnya dalam teori ular, kepala harus mendahului ekor. Karena itu,
nilai-nilai yang diajarkan kepada anak harus dimulai lebih dahulu oleh para
guru serta orang tua.
Kegiatan ini juga
melibatkan para pengawas sekolah dengan maksud agar bisa bersama para kepala
sekolah mereka dapat merencanakan aktivitas apa yang akan dilakukan di sekolah.
Selain itu, pengawas sekolah juga dapat membuat RTL Program PPK pada saat
mendampingi dan mensurvei kepala sekolah binaanya terkait program dimaksud.
(ens)
0 Comments