Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMK Negeri 1 Maumere Pamerkan Mesin Giling Sorgum

Kota Kupang, Cakrawala NTT SMK Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, memamerkan beberapa produk karya siswa-siswinya dalam acara Gebyar SMK Provinsi NTT 2017 yang berlangsung di halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, 1-5 Mei 2017. Beberapa karya mereka yang dipamerkan antara lain Mesin Giling Sorgum, Alat Pemeras Santan Kelapa, dan Mesin Kupas Kelapa.

Penggunaan Mesin Sosoh Biji Sorgum
Menurut Yohanes Doni, salah satu siswa SMKN 1 Maumere, yang ditemui Cakrawala NTT, Kamis (4/5), di stand SMKN 1 Maumere, mesin mol sorgum yang dibuat mengikuti prinsip yang hampir sama dengan mesin mol padi. Namun, bedanya, ada pada letak gurinda dan pemotongnya karena ukuran sorgum lebih kecil dari padi. Selain itu, karena biji sorgum lebih keras maka dibutuhkan beberapa kali bongkar pasang dalam perakitannya.


Guru Pendamping sekaligus ketua tim SMAN 1 Maumere, Reginaldus, mengatakan, mesin mol sorgum yang dipamerkan pertama-tama dibuat untuk memenuhi permintaan salah satu LSM di Maumere, dengan dana sebesar Rp 9 juta. Dalam perjalanan pengerjaannya, pihak sekolah, khususnya Jurusan Teknik Mesin harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 2 jutaan karena harus melakukan beberapa proses uji coba.

Pada kesempatan pameran, para pengunjung langsung diperlihatkan proses mol sampai menghasilkan biji sorgum yang bersih. Reginaldis menjelaskan bahwa pameran ini merupakan kesempatan untuk menampung ide dan gagasan demi penyempurnaan mesin mol yang sudah mereka hasilkan. “Ada beberapa pertanyaan dan masukan dari para pengunjung yang sangat berharga untuk kami sehingga ke depan mesin ini bisa bekerja dengan lebih baik,” ujarnya.

Mesin Kupas Kelapa dan Alat Peras Santan

Selain mesin mol sorgum, stand pameran SMKN 1 Maumere juga memamerkan mesin kupas kelapa dan alat pemeras santan. Seperti mesin mol sorgum, kedua alat ini juga bisa langsung dilihat proses dan hasil kerjanya. Mesin kupas kelapa bisa menampung sampai 3 buah kelapa ukuran kecil dengan waktu kupas 7 detik.

Alat pemeras santan kelapa
Sementara alat pemeras santan dibuat dengan memakai dongkrak sebagai alat untuk menekan (dari bawah) parutan kelapa yang diletakan dalam sebuah dari tabung anti karat. Sebelum dongkrak diayun, terlebih dahulu sebuah pemutar (ulir) dari besi yang juga anti karat diputar sampai pada batas atas parutan kelapa.

Menurut Yosep Aprilianus Losi, siswa teknik pengelasan, tabung dengan diameter 45 cm bisa menampung 50 buah kelapa yang telah diparut. Selain itu, dengan baham logam yang anti karat, santan yang dihasilkan terjamin kesehatannya. “Kalau pakai bahan yang bukan stainless bisa jadi santan tercemar oleh logam yang berbahaya bagi kesehatan.”


Egidius Muri, guru pendamping, mengatakan, awalnya mereka hendak membuat sebuah mesin komplet yang bekerja mulai dari pengupasan kelapa, pemecahan tempurung, pemarutan, sampai pemerasan santan. Namun karena persiapan yang terbatas sehingga yang dipamerkan adalah alat kupas dan alat peras yang terpisah. (ens)

Post a Comment

0 Comments