Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

500-an Siswa Ramaikan Lomba Ki Hajar 2016



 Larantuka, Cakrawala NTT
Sebanyak 500-an siswa SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kabupaten Flores Timur mengikuti Lomba Kita Harus Belajar (Ki Hajar) tingkat provinsi di SMP Negeri 1 Larantuka. Kegiatan yang berlangsung sejak Rabu-Kamis (7-8/9) ini merupakan even tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang di tingkat provinsi ditangani oleh UPT Teknologi Komunikasi  dan Informasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut Kepala UPT Tekomdik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Maria Sadipun, kuota peserta lomba untuk ketiga jenjang ini memang ditargetkan agar mencapai 500-an orang dengan maksud agar para peserta didik mulai mengenal dan membiasakan diri menggunakan teknologi dalam belajar. Sasaran lainya, lanjut Maria, adalah agar para siswa dapat menyiapkan diri mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
“Ke depan kita ingin lebih banyak sekolah yang menyelenggarakan UN berbasis komputer. Karena itu, kesempatan ini sangat berharga agar mereka bisa lebih familiar dengan proses-proses pengerjaan soal melalui komputer,” terang Maria.
Lomba ini tidak saja menguji kemampuan teoritis peserta tapi juga keterampilan menggunakan teknologi tersebut melalui pembuatan materi presentase. Pada partai puncak, sebanyak empat orang dari masing-masing kategori diberi kesempatan untuk mempresentasekan makalah singkat mereka sesuai tema-tema yang telah diumumkan panitia beberapa hari sebelumnya. Beberapa tema yang diangkat para finalis antara lain pengeloaan sampah, potensi diri, media sosial, bahaya narkoba, dll.
Untuk jenjang SD, Maria Getrudis dari SDI Super Semar berhasil keluar sebagai pemenang pertama disusul oleh  Martha Kristiani Boleng (SDI Lewolere), Nandyarani P Algadri (SDI Supersemar) dan Victoria Ananda (SDI Weri). Sementara itu, Stacy Angelin Tahalaturuson dari SMP St. Gabriel Larantuka berhasil menjadi juara I untuk jenjang SMP, diikuti oleh  Maria Yohana Jawa Betan (SMPK Mater Inviolata), Ismikhariryah Maryati (SMPN Solor Timur) dan Petrus Padji Goran (SMPN 1 Larantuka). Di jenjang SMA, siswi SMAK St. Darius Larantuka atas nama Brigita Uba Anggreini berhasil menjadi yang terbaik disusul Tarsisius Payong (SMAK Frateran Podor), Yohanes Ian Kurniawan (SMAN 1 Larantuka) dan Christiani Dihok Ritan (SMAK St. Darius Larantuka).
Brigita Anggreini atau yang biasa disapa Anggi menyatakan tidak menyangka dapat menyisihkan sekian banyak peserta dan menjadi juara apalagi ia baru duduk di bangku kelas X. Karena itu ia sangat bahagia dan bersyukur atas apa yang diraihnya. Ia juga mengatakan akan mempersiapkan diri dengan lebih baik agar bisa menampilkan yang terbaik pada lomba tingkat nasional nanti. 

Memasyarakatkan Teknologi Informasi
Lomba Ki Hajar sendiri menurut Purwanto, salah seorang juri dari Pengembang Teknologi Pembelajaran Kemendikbud, bertujuan memasyarakatkan teknologi informasi kepada peserta didik agar mereka dapat memanfaatkan aneka ragam sumber belajar selain buku yang tersedia di internet. Ia menjelaskan, dalam domain kemendikbud sudah disediakan berbagai konten pembelajaran seperti TV dan radio edukasi. Selain itu, ada juga konten pembelajaran yang  disalurkan ke internet melalui Rumah Belajar yang dapat diakses melalui situs belajar.kemendikbud.go.id.
Sebagai orang yang turut serta memberi nama pada kegitan ini (Ki Hajar: Kita Harus Belajar), Purwanto mengatakan, belajar harus dimaknai secara luas yakni kita harus meningkatkan kompetensi kita masing-masing, kapan dan di mana saja atau belajar sepanjang hayat. Belajar bisa mandiri dan memanfaatkan guru maya karena sekarang sudah ada sumber belajar yang tersedia melalui jaringan internet bisa diakses oleh siapa saja (open educational resources).
Purwanto juga mengaku puas melihat peserta yang bersemangat mengikuti kegiatan ini. “Itulah tujuan dari kehadiran teknologi pendidikan yakni membuat anak bersemangat mengejar cita-citanya,” ujar Purwanto. (ens)

Post a Comment

0 Comments