Sebanyak 500-an siswa SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kabupaten
Flores Timur mengikuti Lomba Kita Harus Belajar (Ki Hajar) tingkat provinsi di
SMP Negeri 1 Larantuka. Kegiatan yang berlangsung sejak Rabu-Kamis (7-8/9) ini
merupakan even tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang di tingkat provinsi ditangani oleh UPT Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.
Menurut Kepala UPT Tekomdik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi NTT, Maria Sadipun, kuota peserta lomba untuk ketiga jenjang ini
memang ditargetkan agar mencapai 500-an orang dengan maksud agar para peserta
didik mulai mengenal dan membiasakan diri menggunakan teknologi dalam belajar.
Sasaran lainya, lanjut Maria, adalah agar para siswa dapat menyiapkan diri
mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
“Ke depan kita ingin lebih banyak sekolah yang
menyelenggarakan UN berbasis komputer. Karena itu, kesempatan ini sangat
berharga agar mereka bisa lebih familiar dengan proses-proses pengerjaan soal
melalui komputer,” terang Maria.
Lomba ini tidak saja menguji kemampuan teoritis peserta tapi
juga keterampilan menggunakan teknologi tersebut melalui pembuatan materi presentase.
Pada partai puncak, sebanyak empat orang dari masing-masing kategori diberi
kesempatan untuk mempresentasekan makalah singkat mereka sesuai tema-tema yang
telah diumumkan panitia beberapa hari sebelumnya. Beberapa tema yang diangkat
para finalis antara lain pengeloaan sampah, potensi diri, media sosial, bahaya narkoba, dll.
Untuk jenjang SD, Maria Getrudis dari SDI Super Semar
berhasil keluar sebagai pemenang pertama disusul oleh Martha Kristiani Boleng (SDI Lewolere),
Nandyarani P Algadri (SDI Supersemar) dan Victoria Ananda (SDI Weri). Sementara
itu, Stacy Angelin Tahalaturuson dari SMP St. Gabriel Larantuka berhasil
menjadi juara I untuk jenjang SMP, diikuti oleh
Maria Yohana Jawa Betan (SMPK Mater Inviolata), Ismikhariryah Maryati (SMPN
Solor Timur) dan Petrus Padji Goran (SMPN 1 Larantuka). Di jenjang SMA, siswi
SMAK St. Darius Larantuka atas nama Brigita Uba Anggreini berhasil menjadi yang
terbaik disusul Tarsisius Payong (SMAK Frateran Podor), Yohanes Ian Kurniawan
(SMAN 1 Larantuka) dan Christiani Dihok Ritan (SMAK St. Darius Larantuka).
Brigita Anggreini atau yang biasa disapa Anggi menyatakan
tidak menyangka dapat menyisihkan sekian banyak peserta dan menjadi juara
apalagi ia baru duduk di bangku kelas X. Karena itu ia sangat bahagia dan
bersyukur atas apa yang diraihnya. Ia juga mengatakan akan mempersiapkan diri
dengan lebih baik agar bisa menampilkan yang terbaik pada lomba tingkat
nasional nanti.
Memasyarakatkan
Teknologi Informasi
Lomba Ki Hajar sendiri menurut Purwanto, salah seorang juri
dari Pengembang Teknologi Pembelajaran Kemendikbud, bertujuan memasyarakatkan
teknologi informasi kepada peserta didik agar mereka dapat memanfaatkan aneka
ragam sumber belajar selain buku yang tersedia di internet. Ia menjelaskan,
dalam domain kemendikbud sudah disediakan berbagai konten pembelajaran seperti
TV dan radio edukasi. Selain itu, ada juga konten pembelajaran yang disalurkan ke internet melalui Rumah Belajar
yang dapat diakses melalui situs belajar.kemendikbud.go.id.
Sebagai orang yang turut serta memberi nama pada kegitan ini
(Ki Hajar: Kita Harus Belajar), Purwanto mengatakan, belajar harus dimaknai
secara luas yakni kita harus meningkatkan kompetensi kita masing-masing, kapan
dan di mana saja
atau belajar sepanjang hayat. Belajar bisa mandiri dan memanfaatkan guru maya
karena sekarang sudah ada sumber
belajar yang tersedia melalui jaringan internet bisa diakses oleh siapa saja
(open educational resources).
Purwanto juga mengaku puas melihat peserta yang bersemangat
mengikuti kegiatan ini. “Itulah tujuan dari kehadiran teknologi pendidikan
yakni membuat anak bersemangat mengejar cita-citanya,” ujar Purwanto. (ens)
0 Comments