Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

TENTANG SITUASI PERBATASAN, JOHN SANAK TERBITKAN BUKU


TTU, CAKRAWALANTT.COM – Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang berbatasan langsung dengan Oecusse, Timor Leste, memiliki banyak kesamaan baik itu budaya, bahasa, agama dan aneka ragam kesamaan lainnya. Tentang situasi itu, John Sanak, salah satu putra terbaik TTU mengupas tuntas dalam bukunya berjudul ‘Sedarah Beda Bendera’. Buku setebal lebih dari 200 halaman tersebut mulai digarap awal Agustus lalu dan sedianya diluncurkan pada akhir tahun 2019.

Sebelum beredar luas, penulis bernama lengkap Yohanes Sanak, tidak menutup diri dengan menggelar diskusi bertajuk Uji Petik Daerah atas buku ‘Sedarah Beda Bendera’, pertengahan Oktober lalu, bertempat di Lopo Biinmaffo, Obyek Wisata Oel Maslete, Kecamatan Kota Kefamenanu. Narasumber utama pada kesempatan tersebut yakni, Dr. Werenfridus Taena, S.P., M.Si., Wakil Rektor 1 Unimor, dan Dr. Aplonia Pala, S.Sos., M.M., dosen Fisipol Unimor. Sejumlah tokoh birokrasi, tokoh pemuda, aktifis, akademik, pers dan mahasiswa juga diundang hadir dan memberi kritik, usul dan saran konstruktif demi penyempurnaan buku tersebut. Dipandu Yosef Serano Korbaffo, S.Fil., M.Hub.Int., dan Bung Sofyan  Wea Doi, reporter RSPD Kefamenanu, kegiatan diskusi tersebut berjalan lancar.

Dalam kopian kasar yang dibagikan kepada undangan, buku karya John Sanak bertajuk ‘Sedarah Beda Bendera’ mengupas tuntas tentang sejarah politik perbatasan  Indonesia – Timor Leste sektor Barat. Tidak sedikit tenaga, material dan waktu terkuras selama proses pengumpulan data.

“Untuk penyempurnaan tulisan ini, saya harapkan teman-teman hajar sampai babak belur. Jujur saja  berbagai kendala selama penelitian tidak terhindarkan. Kekurangan-kekurangan tersebut supaya diisi  teman-teman yang hadir saat ini,” ungkap John Sanak.

Menjawabi usul-saran peserta, Sanak dalam pandangannya, ikhlas dan membuka diri akan semua masukan tersebut. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada peserta yang hadir dan memberikan spirit, usul-saran dan kritik demi penyempurnaan karya buknyanya.

“Mari kita bergandengan tangan membangun bumi TTU dengan idealisme-idealisme yang mendukung kemajuan daerah kita,” pintanya. (Gervas Salu)



Post a Comment

0 Comments