Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

GURU DITUNTUT MELEK TEKNOLOGI DIGITAL

Kota Kupang, CakrawalaNTT.com  – Para guru di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk memperkuat karakter kepemimpinan milenial. Sebab guru harus bisa beradaptasi dengan lingkungan peserta didik yang melek teknologi. Guru-guru sekolah harus mengubah pola kepemimpinan cara lama yang kental dengan pola birokratis menjadi pendekatan dengan mindset digital.
"Perilaku generasi milenial saat ini menuntut guru-guru sekolah untuk mengubah pola kepemimpinan cara lama yang kental dengan pola birokratis menjadi pendekatan dengan mindset digital," kata Akademisi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Karolus Kopong Medan, SH., M.Hum. dalam seminar akademik di Milenium Ballroom Kupang, Selasa (19/3).
Seminar Akademik bertema Kepemimpinan di Era Milenial, Tantangan dan Perspektif Baru Membangun NTT  ini dihadiri lebih dari 900 calon wisudawan dari Universitas Terbuka Kupang. Di hadapan peserta yang sebagian besar merupakan guru-guru dari berbagai daerah di NTT, Karolus berkata, generasi milenial atau kelompok demografi setelah Generasi X dengan usia berkisar dari 15-37 tahun merupakan generasi unik dibandingkan dengan generasi sebelumnya, terutama berkaitan dengan teknologi.
Di NTT sendiri, lanjutnya, jumlah penduduk generasi milenial berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, tercatat 2.004.437 orang. Sementara, total penduduk di provinsi itu 5.203.514 orang.
"Mereka sangat unik karena ketika lahir sudah berhadapan dengan televisi berwarna, handphone dan internet, sehingga sangat menguasai teknologi," kata Dosen Fakultas Hukum Undana itu.
Untuk itu, guru-guru sebagai pemimpin di sekolah maupun lingkungan masyarakat perlu meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam menggunakan berbagai produk teknologi. Dengan begitu guru mudah mengetahui pola atau kebiasaan hidup generasi milenial.
Ia mengingatkan para guru untuk memanfaatkan ruang pertemuan yang saat ini bisa beralih ke ruang pertemuan digital melalui berbagai jejaring media sosial, seperti WhatsApp, Facebook, dan email.
"Pemanfaatan teknologi secara praktis seperti ini yang lebih diminati generasi milenial saat ini dibandingkan pola-pola birokratis yang cenderung lebih membosankan," katanya.
Kopong menambahkan, karakter kepemimpinan milenial juga menuntut para guru untuk cerdas dan lincah dengan cara memperbanyak membaca buku, mengobservasi peristiwa, dan melakukan kunjungan-kunjungan lapangan. (NZ/RZ)

Post a Comment

0 Comments