Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Warna-Warni Suku Bangsa dalam Selebrasi Kemerdekaan RI Ke-72 di UNDANA

 
Kota Kupang, Cakrawala NTT - Memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 pada tahun ini, Universitas Nusa Cendana (UNDANA) mengadakan upacara bendera di lapangan terbuka kompleks perkampusan universitas tersebut. Berlangsung sejak pukul 08.00 WITA di hari Kamis (17/08/2017). Acara ini dihadiri oleh jajaran civitas akademika UNDANA, para tamu undangan dan para mahasiswanya. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Rektor UNDANA, Prof. Ir. Frederik Benu.
Dalam arahannya pembina upacara mengemukakan beberapa poin penting mengenai  kedisipilinan, pentingnya keragaman, dan  bahaya radikalisme yang mulai mencari ruang di dalam dunia kampus.
“Salah satu bagian dari aturan kedisiplinan yang diterapkan di kampus ini adalah kewajiban untuk menaati aturan-aturan dasar lalu lintas saat berkendaraan di dalam wilayah kampus,” tutur Frederik Benu.
Upacara 17 Agustus di tahun ini, untuk pihak UNDANA, ada sebuah keunikan tersendiri. Para peserta yang datang mengikuti upcara tampak hadir dengan menggunakan pakaian tradisional dari suku bangsa atau etnis mereka masing-masing. Sebagian besar menggunakan tenun ikat, dan tampak tidak sedikit juga yang lengkap mengenakan aksesoris tradisional dari suku-suku bangsa yang ada di Nusa Tenggara Timur maupun di Indonesia.
“Tidak bisa orang hanya mengatakan bahwa Pancasila,UUD 1945, dan Bhineka Tunggal itu ada di dalam hati tanpa pernah ada ekspresi.Kita harus tunjukkan bahwa itu semua ada di dalam wajah, ada di dalam penampilan, dan ada di dalam sikap. Dan inilah wujud ekspesi kami sebagai warga UNDANA.  WargaUNDANA ini datang dari seluruh wilayah di daerah NTT, dan juga dari seluruh Indonesia. Karena itu kita lihat juga ada yang mengenakan baju adat Jawa, Bali, dan Papua,” Terang Frederik Benu saat ditemui tim wartawan usai upacara dilaksanakan.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan khusus dari Drum Band UNDANA, persembahan tarian dari kelompok mahasiswa penari asal Papua, dan acara Ja’i bersama oleh seluruh peserta upacara. Drum Band tampil dengan memukau di suasana hari yang terang dan cukup panas itu. Mereka mempertunjukkan beberapa aksi ketrampilan memainkan alat musik, serta beberapa gerakan akrobatik mempergunakan alat musik dengan ukuran yang beragam itu. Pada saat Ja’i bersama, musik yang kencang berkumandang menjadi latar dari gerakan-gerakan tarian. Lapangan terbuka itu menjadi penuh dengan aneka warna dan bentuk serta pekikan-pekikan perayaan yang memiliki karakter dan ciri khas masing-masing dari  suku atau etnis para pemiliknya.
Tim Teknis  yang menangani urusan sistem audio mendapatkan tugas yang cukup penting dalam keberlangsungan acara tersebut. Ditemui di sela-sela kesibukannya, Roland Sengge, Staff Rumah Tangga UNDANA, salah seorang dari tim perlengkapan, menuturkan bahwa persiapan keseluruhan acara memamakan waktu hingga tiga hari. “ Sebagian dari tim kami harus menginap di Kampus demi persiapan yang lebih mantap, karena persiapan check sound dan sebagainya harus dimulai dari jam 5 pagi,” cerita Roland.
Meskipun menyita cukup banyak tenaga, ia mengaku sangat senang dengan keunikan peraayaan 17 agustus di  UNDANA di tahun ini, ”Saya harap dengan tema keragaman yang kita pakai tahun ini dapat mengembangkan rasa solidaritas sebagai sebuah bangsa.” (Armando)







Post a Comment

0 Comments